JAKARTA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam sebuah vidio terpantau keluar dari ruangan atau walk out di tengah pidato Presiden Prabowo Subianto saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) di Kairo, Mesir pada Kamis (19/12). Vidio tersebut menjadi viral
Berdasarkan video yang ditampilkan di Youtube Sekretariat Presiden, sejumlah degelasi terpantau meninggalkan kursi mereka dan berjalan keluar di belakang Prabowo saat sedang berbicara. Salah satu delegasi yang terlihat adalah Erdogan.
Tak terelakkan dalam vidio itu terekam Erdogan terlihat berjalan di belakang kursi Prabowo, seperti akan meninggalkan ruangan. Erdogan bahkan sempat menyenggol kursi Presiden RI.
Terkait hal itu Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menjelaskan duduk persoalan situasi saat Prabowo pidato di KTT D-8 terlihat Erdogan WO
Juru bicara Kemlu RI Roy Sumirat mengatakan berdasarkan kebiasaan yang berlaku di forum internasional, masing-masing delegasi memiliki hak menentukan kapan ketua delegasi akan duduk di kursi delegasi atau meninggalkan ruangan.
“Sesuatu hal yang lumrah bahwa para ketua delegasi itu melakukan banyak pertemuan paralel pada saat pertemuan internasional, antara lain untuk lakukan pertemuan bilateral dengan ketua delegasi lain di ruangan lain,” ungkap Roy dalam keterangan tertulis, dilansir dari CNN Indonesia, Minggu (22/12/2024).
Dia menambahkan, “Jadi sifat keluar masuk ruangan meeting adalah hal yang lumrah untuk meeting internasional [termasuk di forum PBB].”
Lebih lanjut, Roy mengatakan delegasi Indonesia tak bisa memberi komentar terkait jadwal ketua delegasi negara lain yang mungkin tidak bisa hadir sepenuhnya saat Prabowo pidato.
Dia juga mengatakan Prabowo sempat melakukan pertemuan singkat dengan seluruh ketua delegasi menjelang dan setelah KTT, termasuk Erdogan.
“Khusus dengan Presiden Turki, bisa disampaikan bahwa kedua pemimpin lakukan pertemuan dalam situasi yang sangat bersahabat termasuk pada saat duduk berdekatan pada acara luncheon yang diselenggarakan setelah berakhirnya KTT,” ungkap Roy.
Dalam pidato yang disampaikan Prabowo, ia mengecam pelanggaran terhadap hukum internasional yang dilakukan oleh Israel.
“Kita, sekali lagi, hari ini, mengutuk pelanggaran hukum internasional, kekejaman. Tapi saya ingin mengatakan, kita harus bisa melihat situasi yang terjadi, situasi yang sesungguhnya,” kata Prabowo.
Dia lalu berujar, “Kita selalu bilang, kita mendukung Palestina, tetapi jika kita lemah, bagaimana bisa kita mendukung Palestina?”.
Prabowo lalu menyarankan negara-negara D-8 fokus kerja sama di sektor ekonomi biru. Dia mengatakan potensi perikanan dunia mencapai US$600 miliar.
Ia meyakini bila negara-negara D-8 bekerja sama untuk memanfaatkan lautan yang ada, ia yakin blok ekonomi ini bisa menjadi yang terkuat di dunia.[]
Sumber dilansir dari CNN Indonesia