Viral Pria Aceh Hina Nabi Muhammad di Medsos, Ngaku Telah Pindah Keyakinan ke Kristen

by
Ilustrasi | Foto REUTERS/Dado Ruvic/

BANDA ACEH — Penanews.co.id –.Video seorang pria asal Aceh diduga menghina Nabi Muhammad dan mualaf viral di media sosial. Dalam video tersebut pria itu mengaku telah berpindah keyakinan dari Islam ke Kristen.

Video itu diunggah melalui akun TikTok bernama @tersadarkan5758 jadi viral dan telah ditonton lebih dari 1,9 juta kali. Dalam penjelasannya, pria itu mengungkapkan alasan di balik keputusannya berpindah agama. Namun, pernyataannya dianggap menyinggung dan merendahkan simbol-simbol keislaman, sehingga menuai banyak kecaman dari warganet.

Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Banda Aceh, Saiful Amri, turut angkat bicara mengenai konten tersebut. Ia menilai konten seperti ini sangat memperihatinkan, apalagi muncul dari Aceh yang selama ini dikenal sebagai Serambi Mekkah.

“Fenomena ini sangat memprihatinkan. Aceh dikenal sebagai Serambi Mekkah, tapi justru dari sini muncul konten yang menistakan agama dan mempermainkan simbol-simbol keislaman. Ini bukan hanya soal pelanggaran hukum, tapi juga cermin krisis moral dan pemahaman agama yang serius,” kata Saiful dalam keterangannya.

“Ini bukan hanya pelanggaran terhadap norma hukum, tetapi juga menunjukkan adanya krisis moral dan pemahaman agama yang cukup serius. Sangat disayangkan hal seperti ini terjadi,” ujar Saiful.

Saiful menilai, tindakan pelaku bukan hanya melanggar norma sosial dan nilai keislaman, tetapi juga dapat menimbulkan kegaduhan dan perpecahan di tengah masyarakat.

Menurutnya, kebebasan berekspresi di ruang digital tidak boleh disalahgunakan untuk menyerang keyakinan agama orang lain.

“Kami mendukung kebebasan berpendapat, tapi bukan kebebasan untuk menghina agama. Jika dibiarkan, hal seperti ini akan menciptakan efek domino generasi muda bisa menganggap wajar untuk memperolok hal-hal sakral,” jelasnya.

“Kami minta Polda Aceh bertindak cepat. Jangan sampai keresahan masyarakat semakin meluas. Penegakan hukum yang tegas akan menjadi pembelajaran dan efek jera bagi siapa pun yang mencoba menistakan agama,” lanjut Saiful.

Saiful mengimbau seluruh masyarakat agar tidak terpancing emosi dan menyerahkan penanganan kasus kepada aparat berwenang. Dia mengajak generasi muda untuk memperkuat literasi digital serta menanamkan kembali nilai-nilai akhlakul karimah dalam kehidupan bermedia sosial.

“Kita harus introspeksi. Mengapa dari Aceh, yang dikenal dengan Syariat Islam-nya, bisa muncul konten seperti ini? Ini sinyal bahwa kita perlu memperkuat pendidikan agama dan karakter, terutama di kalangan anak muda,” tutur Saiful.[]

Sumber detik.com

ya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *