MAGETAN â Seorang guru di Magetan menjadi viral di media sosial setelah melakukan perjalanan lintas provinsi dengan berjalan kaki dari Magetan, Jawa Timur, menuju Wonogiri, Jawa Tengah, sejauh 15 kilometer, usai menerima mutasi. Cek gu tersebut bernama Andrianto, yang sebelumnya mengajar di SMP Negeri 2 Plaosan, Magetan.
Dalam video berdurasi 4 menit 14 detik yang beredar, Andrianto yang berusia 45 tahun tampak berjalan kaki melewati jalanan beraspal mengenakan seragam dinas ASN Pemkab Magetan.
Tidak hanya membawa tas ransel warna hitam, ia juga mengalungkan kardus bertuliskan pesan yang menggambarkan aksi uniknya.
“Sukses Mutasi, jalan kaki lintas provinsi. 31 Oktober 2024,” demikian tulisan yang tertera pada kardus yang ia kalungkan di leher serta pada tas ransel di punggungnya.
Video yang dilihat oleh detikJatim pada Jumat (20/12/2024) tersebut menunjukkan Andrianto beberapa kali berhenti untuk beristirahat di tepi jalan dan singgah di warung untuk makan.
Aksi Andrianto ini menjadi perhatian netizen dan viral di media sosial.
Selama perjalanannya, ia melewati sejumlah desa, dengan setidaknya ada delapan desa yang dilalui saat menempuh perjalanan dari Magetan ke Wonogiri pada Kamis, 31 Oktober 2024.
“Betul itu saya jalan kaki, yang videokan teman-teman diupload media sosial. Itu kejadian 31 Oktober 2024 lalu. Ada 8 desa yang saya lewati dari Magetan Jawa Timur sampai Wonogiri Jawa Tengah,” ujarnya saat dikonfirmasi detikJatim.
“Jaraknya 15 Km, melewati 8 desa. Dari sekolah SMPN 2 Plaosan Desa Sidomukti tempat saya mengajar hingga desa di Jateng masuk Desa Golo, Kecamatan Poh Pelem, Wonogiri,” kata Andrianto.
Dia mengatakan bahwa aksi jalan kaki lintas provinsi yang dia lakukan itu untuk memenuhi nazar atau janjinya jika berhasil mendapatkan mutasi mengajar di sekolah dekat kampung halamannya di Wonogiri. Setelah menerima surat mutasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Magetan, Andrianto menepati janjinya.
“Alhamdulillah per 1 November saya sudah pindah mengajar di SMPN 1 Tirtomoyo, Wonogiri. Lokasinya dekat, satu kampung dengan rumah saya. Jaraknya hanya 3 km,” kata Andrianto.
Bapak 2 anak yang sedang menanti kelahiran anak ketiganya itu mengaku sangat bersyukur bisa mengajar tidak jauh dari rumahnya dan bisa lebih sering bertemu keluarganya.
“Alhamdulillah sekarang dekat. Dulu di Magetan 2 jam perjalanan,” kata Andrianto.