Waspadai ! AC Bisa Sebabkan Bell’s Palsy

by
Tanpa disadari, temperatur dingin ekstrem di kantor, rumah, mal, dan bioskop bisa memicu gangguan kesehatan pada tubuh. Salah satunya bell's palsy karena ac.| iStockphoto

JAKARTA — Di era modern ini, penggunaan pendingin ruangan (AC) telah menjadi hal yang umum di kantor, rumah, mal, dan bioskop. Namun, tanpa disadari, temperatur dingin ekstrem dapat memicu gangguan kesehatan, salah satunya adalah Bell’s Palsy.

Bell’s Palsy adalah kondisi di mana terjadi kelumpuhan pada salah satu sisi otot wajah. Gejala ini dapat muncul, terutama ketika seseorang mengalami peralihan suhu yang drastis, seperti dari cuaca panas di luar ke ruangan ber-AC yang dingin.

Melansir CNN Indonesia, Fisioterapis Maria Kristina dari Canadian Specialist Hospital mengingatkan bahwa meskipun penyebab pasti dari Bell’s Palsy belum sepenuhnya dipahami, kondisi ini lebih rentan dialami oleh kelompok tertentu. Wanita hamil, serta penderita diabetes dan HIV, merupakan individu yang lebih berisiko mengalami kelumpuhan wajah ini.

“Kondisi ini bisa muncul dari transisi temperatur hangat di luar ruangan ke ruang dingin ber-AC. Temperatur dingin ekstrem di kantor, rumah, mal, dan bioskop bisa memicu kerusakan saraf wajah dalam beberapa kasus dan harus dihindari,” ungkap Kristina, dikutip dari Khaleej Times.

Bicara soal bell’s palsy karena ac, Caesar Zahka, konsultan neurologis di Burjeel Hospital mengungkapkan banyak orang yang terkena bell’s palsy setelah bereka berpindah dari ruang yang panas (seperti hot shower) ke ruang dingin dengan semprotan AC tinggi.

Akibatnya perubahan temperatur tiba-tiba ini menjadi menjadi penyebab aktifnya virus yang menimbulkan penyakit. Proses kesembuhan dari ‘bell’s palsy’ butuh waktu beberapa hari bahkan bisa bertahun. Bahkan sekitar 10-30 persen ada yang tak bisa disembuhkan sama sekali.

Jika bell’s palsy dibiarkan maka pasien tidak dapat menutup mata dengan sempurna, akibatnya pasien tidak bisa menghindari paparan cahaya atau debu. Paparan polutan secara konstan dapat mengakibatkan kekeringan dan kerusakan mata.

Dilansir dari NDTV, bell’s palsy menyerang baik pria maupun wanita.

Baca Juga:  Pj Sekda Aceh; Waspada dan Proaktif Dalam Penanggulangan Bencana

Apa Itu Bell’s Palsy?
Bell’s palsy merupakan kondisi yang membuat otot pada satu sisi wajah melemah secara tiba-tiba. Dalam banyak kasus, kelemahan bersifat sementara dan membaik seiring waktu berjalan.

Mengutip laman Mayo Clinic, kondisi tersebut membuat separuh wajah tampak terkulai. 

Penyakit ini bisa terjadi pada siapa pun, hanya saja penyebab bell’s palsy hingga saat ini belum diketahui dengan pasti. Para ahli menduga kondisi tersebut disebabkan oleh pembengkakan dan peradangan pada saraf yang mengontrol otot-otot di salah satu sisi wajah.

Gejala Bell’s Palsy
Gejala bell’s palsy antara lain rasa tidak nyaman di sekitar rahang dan belakang telinga, sakit kepala, indera pengecap melemah, kelumpuhan pada salah satu sisi wajah, otot wajah pada kelopak dan mulut melorot serta kepala pening.

Gejala bell’s palsy biasanya muncul secara tiba-tiba. Berikut di antaranya:

– tiba-tiba lumpuh total di salah satu sisi wajah;
– wajah sulut berekspresi seperti tersenyum;
– air liur berlebih;
– nyeri di sekitar rahang atau di belakang telinga;
– lebih peka terhadap suara;
– sakit kepala.

Gejala bell’s palsy karena AC, biasanya akan membaik dalam beberapa minggu, dengan pemulihan total selama enam bulan.

Namun, dalam beberapa kasus, bell’s palsy bisa dialami seumur hidup.

Sepintas, gejala bell’s palsy mirip dengan stroke. Namun, bell’s palsy tidak disebabkan stroke. Karena mirip dengan stroke, segera cari bantuan medis saat Anda mengalami gejala-gejala seperti bell’s palsy karena ac.

Mengingat tingginya penggunaan AC saat ini, penting untuk menyadari dampak suhu dingin ekstrem pada kesehatan. Melindungi diri dari perubahan suhu yang mendadak, serta menjaga kesehatan secara keseluruhan, menjadi langkah penting untuk mencegah kondisi seperti Bell’s Palsy.[]

Baca Juga:  Menkes; Kalau mau sehat, jangan tunggu sampai sakit

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *