20 Tahun Tsunami Aceh : Pangdam IM Tegaskan Pentingnya Solidaritas dan Kesiapsiagaan

by
by

INGIN JAYA – Dalam rangka memperingati 20 tahun tragedi Tsunami Aceh, Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr. (Han), meninjau kegiatan karya bakti di Kuburan Massal Siron, Desa Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Senin (23/12/24).

Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada korban bencana Tsunami Aceh yang dimakamkan di lokasi tersebut, serta sebagai wujud komitmen TNI AD dalam menjaga situs sejarah dan menguatkan ingatan kolektif masyarakat atas salah satu bencana terbesar dalam sejarah Indonesia.

Saat diwawancarai oleh wartawan, Pangdam Iskandar Muda menyampaikan pesan mendalam mengenai pentingnya mengenang tragedi ini. “Kegiatan ini bukan hanya sekadar membersihkan area kuburan massal, tetapi juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus waspada terhadap potensi bencana. Kami berharap generasi mendatang dapat memahami nilai penting dari peristiwa ini sebagai pelajaran berharga,” ujar Pangdam IM.

Karya bakti ini melibatkan sedikitnya 200 orang gabungan personel TNI dan masyarakat setempat. Kegiatan yang dilakukan antara lain pembersihan area pemakaman, mencakup pemotongan rumput dan pembersihan sampah. Kemudian Perbaikan fasilitas umum, seperti jalur pejalan kaki dan tempat duduk. Serta Pengecatan ulang bangunan, yang meliputi monumen peringatan dan fasilitas penunjang lainnya di sekitar lokasi.

Pangdam Iskandar Muda juga menekankan pentingnya gotong royong dalam kegiatan ini. “Melalui karya bakti ini, kami ingin mempererat solidaritas antara kemanunggalan TNI dan masyarakat. Semangat kebersamaan ini penting untuk menjaga warisan sejarah dan menghadapi masa depan yang lebih baik,” tambahnya.

Tsunami Aceh yang terjadi pada 26 Desember 2004 silam, merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah dunia. Gempa bumi berkekuatan 9,1–9,3 skala Richter yang berpusat di Samudra Hindia menyebabkan gelombang tsunami dahsyat yang memporakporandakan dan menghancurkan kawasan pesisir Aceh dan sekitarnya.

Baca Juga:  Guru Besar UIN Ar-Raniry Desak Bikin Petisi Demokrasi - Rektor: Bukan Wilayah Kita

Bencana ini juga berdampak pada keluarga besar TNI. Sebanyak 377 orang dari keluarga TNI menjadi korban, termasuk 180 prajurit yang gugur saat menjalankan tugas di Banda Aceh dan sekitarnya. Namun, di tengah duka mendalam, TNI tetap mengutamakan kepentingan masyarakat dengan mengerahkan 3.424 personel dari berbagai matra untuk membantu proses evakuasi, memberikan bantuan medis, dan mendistribusikan logistik.

Karya bakti ini menjadi rangkaian awal dari peringatan 20 tahun Tsunami Aceh yang puncaknya akan berlangsung pada Kamis, 26 Desember 2024, di lokasi yang sama. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pengingat akan pentingnya solidaritas, semangat kebersamaan, dan penghormatan terhadap para korban.

Melalui upaya ini, TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat Aceh terus menjaga memori kolektif dan semangat kebersamaan untuk membangun masa depan yang lebih baik, dengan tetap mengingat pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana.

Turut hadir mendampingi Pangdam IM, Irdam IM, para Asisten Kasdam IM, Dandim 0101/KBA, para Kapabalakdam IM, Tokoh masyarakat setempat dan para Prajurit Kodam IM yang membantu melaksanakan gotong royong.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *