Israel menyerang kamp pengungsi Rafah, 48 orang tewas, kata pejabat kesehatan setempat

by
by
Gambar yang diambil dari Rafah menunjukkan asap mengepul selama pemboman Israel di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 11 Februari 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. (Foto;AFP)

YERUSALEM — Penanews.co.id –Militer Israel melakukan serangan di kota Rafah di Gaza selatan menewaskan 48 orang pada Senin (12/02/02/2024) dini hari dan melukai puluhan lainnya, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Al-Qidra kepada Reuters dilansir Arabnews.

Israel melancarkan operasi pasukan khusus yang membebaskan dua sandera Israel di Rafah di tengah serangan udara pada Senin pagi.

Kedua sandera tersebut diculik oleh Hamas dari Kibbutz Nir Yitzhak pada 7 Oktober, kata militer.

Operasi gabungan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dinas keamanan domestik Israel Shin Bet dan Unit Polisi Khusus di Rafah membebaskan Fernando Simon Marman, 60, dan Louis Hare, 70, kata militer Israel.

“Itu adalah operasi yang sangat kompleks,” kata juru bicara militer Israel Letkol Richard Hecht. “Kami telah lama mengerjakan operasi ini. Kami sedang menunggu kondisi yang tepat.”

Para sandera ditahan di lantai dua sebuah gedung yang dibobol dengan bahan peledak selama penggerebekan, yang menyebabkan baku tembak sengit dengan gedung-gedung di sekitarnya, kata Hecht.

“Saya sangat senang mengumumkan bahwa malam ini dua sandera yang dibebaskan mendarat di sini di pusat medis Sheba, rumah sakit terbesar di Israel,” kata Prof Arnon Afek, direktur rumah sakit umum Sheba. “Mereka diterima di UGD kami dan pemeriksaan awal dilakukan oleh staf UGD kami dan kondisinya stabil dan dirawat.”

Militer Israel mengatakan serangan udara di Rafah bertepatan dengan serangan tersebut untuk memungkinkan pasukannya ditarik.

Serangan udara tersebut menyebabkan kepanikan yang meluas di Rafah karena banyak orang sedang tertidur ketika serangan dimulai, kata warga yang dihubungi oleh Reuters menggunakan aplikasi obrolan. Beberapa pihak khawatir Israel telah memulai serangan daratnya ke Rafah.

Baca Juga:  Jam-jam berikutnya sangat menegangkan – Perkembangan terkini Pembicaraan Gencatan Senjata Perang Gaza

Pesawat, tank, dan kapal Israel ikut serta dalam serangan tersebut, dan dua masjid dan beberapa rumah terkena serangan, menurut warga.

Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan terhadap Rafah adalah kelanjutan dari “perang genosida” dan upaya pemindahan paksa yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Minggu bahwa Israel tidak boleh melancarkan operasi militer di Rafah tanpa rencana yang kredibel untuk menjamin keselamatan sekitar 1 juta orang yang berlindung di sana, kata Gedung Putih.

Badan-badan bantuan mengatakan serangan terhadap Rafah akan menjadi bencana besar. Ini adalah tempat terakhir yang relatif aman di wilayah kantong yang hancur akibat serangan militer Israel.

Biden dan Netanyahu berbicara selama sekitar 45 menit, beberapa hari setelah pemimpin AS tersebut mengatakan tanggapan militer Israel di Jalur Gaza “berlebihan” dan menyatakan keprihatinan besar atas meningkatnya jumlah korban sipil di wilayah kantong Palestina.

Kantor Netanyahu mengatakan bahwa mereka telah memerintahkan militer untuk mengembangkan rencana untuk mengevakuasi Rafah dan menghancurkan empat batalyon Hamas yang dikatakan dikerahkan di sana.

Militan Hamas membunuh 1.200 orang di Israel selatan dan menculik sedikitnya 250 orang dalam serangan mereka pada 7 Oktober, menurut penghitungan Israel. Israel membalasnya dengan serangan militer di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 28.000 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.

Netanyahu mengatakan dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Minggu bahwa “cukup” dari 132 sandera Israel yang tersisa yang ditahan di Gaza masih hidup untuk membenarkan perang Israel di wilayah tersebut.

Aqsa Television yang dikelola Hamas pada hari Minggu mengutip seorang pemimpin senior Hamas yang mengatakan setiap serangan darat Israel di Rafah akan “meledakkan” negosiasi pertukaran sandera.

Baca Juga:  PM Israel Netanyahu Dilaporkan Minta Bantuan Inggris dan Jerman untuk Hindari Ditangkap ICC

Mesir pada hari Minggu memperingatkan “konsekuensi mengerikan” dari potensi serangan militer Israel di Rafah, yang terletak di dekat perbatasannya. “Mesir menyerukan perlunya menyatukan semua upaya internasional dan regional untuk mencegah penargetan kota Rafah di Palestina,” tambah kementerian luar negeri Mesir dalam sebuah pernyataan. [°]

Baca juga; Badan pangan PBB mengatakan warga Gaza ‘kurang makan’ di tengah agres Israel

Baca juga; Kapolda Aceh Lepas 1.423 Personel Back Up Pengamanan TPS

Baca juga; Kominfo Dukung Deklarasi Komitmen Kemerdekaan Pers dalam Pemilu 2024

Baca juga; Masyarakat Sudah Cerdas Dalam Menentukkan Pilihan Politik Nya, WalaupunPolri Bantah Info soal Ketidaknetralan Kapolri & Perintah ke Dirbinmas

Baca juga; Ketua DPRK Banda Aceh Apresiasi Inovasi Gerakan Anak Cinta Masjid di Gampong Mulia

Baca juga; Polisi Tangkap Ketua PPK Wonogiri Kota saat Ambil Paket Ganja

BACA SELENGKAPNYA KLIK DISINI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *