BANYUMAS — Penanews.co.id — Massa ini merupakan gabungan dari HMI Unsoed, Uin Saizu, UMP, dan Amikom yang menamai Massa aliansi mahasiswa se-Banyumas Raya menggelar aksi di halaman kompleks kantor Bupati Banyumas untuk menyuarakan sistem Demokrasi
Massa mendesak benteng pengaman polisi ingin merangsek masuk ke kantor DPRD Banyumas dengan meneriakkan reformasi. Namun dihalangi oleh petugas, sehingga terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan petugas kepolisian yang berjaga.
Melansir detikJateng, Karena tidak berhasil merangsek masuk, massa aksi kemudian berjalan ke sebelah selatan Alun-alun Purwokerto atau di Jalan Jenderal Soedirman hingga menutup setengah badan jalan.
Sesampainya di lokasi ini, massa membakar ban yang sudah dibawa sejak awal. Asap hitam membubung tinggi begitu api menyala.
Ditemui di sela aksi, koordinator aliansi mahasiswa Banyumas Raya, Ilham Al Hamdi menjelaskan ini merupakan upaya mahasiswa untuk menyuarakan sistem demokrasi pada kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang dinilai bermasalah.
“Hari ini kawan-kawan aliansi mahasiswa Banyumas Raya menggelar aksi mengenai demokrasi. Kita bisa melihat demokrasi Indonesia sedang tidak baik-baik saja,” kata Ilham kepada wartawan, Senin (19/2/2024).
Menurutnya, rezim pemerintahan Presiden Jokowi dinilai telah merusak tatanan demokrasi.
“Kita bisa melihat rezim otoriter Pak Jokowi sudah menghambur-hamburkan konstitusi. Maka dengan hal itu, kita sebagai mahasiswa yang katanya agen perubahan bangsa, dengan hal ini kita bisa menaruh harapan besar kepada Banyumas (pemerintah) bisa menyadarkan masyarakat ini agar tetap bisa kondusif terhadap yang ada di dalam pemilihan,” terangnya
Ia berharap Presiden Jokowi tidak memainkan konstitusi. Sebab dikhawatirkan akan ada gejolak perubahan.
“Soalnya dikhawatirkan aliansi mahasiswa di Banyumas ini ada gejolak-gejolak perubahan yang ada di dalam iklim demokrasi Indonesia,” jelasnya.
“Seperti pemilu tidak netral itu contohnya bisa melihat, konstitusi dikebiri. Yang aturan tidak bisa menjabat jadi bisa. Maka dengan hal itu kita tidak boleh memainkan-mainkan konstitusi,” pungkasnya.[]
Baca juga; Jokowi Ketemu Surya Paloh itu Tanda-tanda Rekonsiliasi; kata Pakar UNS:
Baca juga; 18 Anggota Geng Motor di Medan Ditangkap Saat Mau Tawuran, 4 Orang Ditahan
Baca juga; Massa di Depan Bawaslu Dorong Barikade, Polisi Imbau Tenang
Baca juga; Kemenag Gelar Pemantauan Hilal Awal Ramadan 1445 H di 134 Titik
Baca juga; Presiden Resmikan RS Pusat Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman