LANGSA — Penanews.co.id — Kolaborasi kedua Badan Usaha Milik Aceh (BUMA), PT Pembangunan Aceh (PT PEMA) dan PT Pelabuhan Kota Langsa (PEKOLA) sampai pada titik terang.
Rencana eksplorasi potensi sulfur Aceh yang telah lama diagendakan, akhirnya terlaksana. Dalam kesempatan tersebut, PT PEMA yang diwakili oleh Direktur Utama, Ali Mulyagusdin, melakukan pengguntingan pita pada seremonial lifting sulfur perdana via Pelabuhan Kuala Langsa yang turut dibuka secara resmi oleh Penjabat Gubernur Aceh, diwakili oleh Kepala Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Aceh, Ir. Mahdinur, serta Sekretaris Daerah Kota Langsa, Sayed Mahdum Majid, mewakili Penjabat Wali kota Kota Langsa, di Pelabuhan Kuala Langsa, Sabtu (20/04/2024)
Pengoperasian trading sulfur dengan jumlah pengiriman 3.500 MT menjadi salah satu gebrakan besar di awal tahun 2024. Dalam sambutannya, Ali menyampaikan kegiatan ini merupakan pengoperasian perdana sulfur di Pelabuhan Kuala Langsa, yang mana sebelumnya dilaksanakan di Pelabuhan Blang Lancang Lhokseumawe. Pemindahan lokasi dilakukan untuk menumbuhkan transaksi dan menghidupkan kembali pelabuhan – pelabuhan yang ada di Aceh.
“Kita semua berharap Kota Langsa terus bergerak menjadi kota utama perdagangan dan jasa di wilayah timur Aceh.” Ucap Direktur Utama PT PEMA Ali Mulyagusdin.
Ia meyakini pengelolaan Pelabuhan kuala Langsa akan berperan besar dalam kemajuan perekonomian Aceh. Selain untuk meningkatkan pendapatan daerah, kerjasama ini juga mendorong penyerapan tenaga kerja lokal dan pemanfaatan infrastruktur publik sehingga dapat menggerakkan investasi daerah. Apabila pengelolaan berlangsung sukses, rencananya akan dibuka kesempatan-kesempatan bagi masyarakat setempat untuk dapat menjadi tenaga kerja lokal pada industri tersebut.
“Tentunya hal ini tidak terlepas dari dukungan penuh dari Pj Wali Kota Langsa beserta jajaran Forkopimda Kota Langsa dan Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kuala Langsa, Komandan Pos Angkatan Laut Kuala Langsa,
General Manager PT PELINDO Regional Cabang Lhokseumawe yang terus mendampingi dan mengasistensi PT PEMA dalam melakukan operasi lifting Sulfurnya di Pelabuhan Kuala Langsa”, sebut Ali.
Seperti diketahui, Trading Sulfur Pelabuhan Kuala Langsa merupakan salah satu program eksplorasi potensi daerah melalui pengiriman komoditi Sulfur ke Riau. Pengaktifan Pelabuhan secara tidak langsung akan memperbaiki perekonomian sekitar.
Bertambahnya kegiatan akan memunculkan adanya transaksi jual beli dan peningkatan perekonomian.
Hal yang sama juga disebutkankan Mahdinur, dan ia meyakini program lifting Sulfur Pelabuhan Kuala Langsa merupakan salah satu potensi yang menjanjikan bagi Aceh.
“Dengan berjalannya acara ini, turut serta menjadi awal mula yang baik bagi Aceh dalam mengeksplorasi Komoditi Sulfur sebagai salah satu potensi daerah yang harus disorot.” Sebut Mahdinur.
Kadis ESDM Aceh berharap program ini dapat terus berjalan dan berkembang pesat untuk memajukan Aceh, terkhusus Pelabuhan Kuala Langsa sebagai salah satu tempat industri yang strategis. Bila berjalan sesuai rencana, Kelak Pelabuhan kuala langsa akan merambah ke sektor ekspor sulfur dan membawa nama Aceh ke tingkat internasional.
Sementara itu, PJ Wali Kota yang diwakili Sekda Langsa, Sayed Mahdum dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh kegiatan operasi ini, dan berharap semoga dapat terus terlaksana dengan baik, dan berlanjut. “Jangan sampai investasi ini keluar dari Langsa, hilang dari Langsa, kita harus menciptakan Langsa yang dapat mengundang investasi-investasi lainnya.” Jelas Said Mahdum.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Tim Komersialisasi Sulfur PT PEMA, Panca Tri Ramadhani Ritonga kepada media menyampaikan rasa syukur telah terlaksana lifting perdana sulfur via pelabuhan Kuala Langsa dengan lancar meskipun cuaca sedang tidak bersahabat, namun dapat terlaksana dengan baik.
“Hari ini kita akan menjual 3500 MT Sulfur ke PT Asia Pasific Rayon yang nantinya akan dikirimkan ke salah satu pabrik di Riau, dan Insya Allah ditargetkan lagi pengiriman di bulan Juni nanti. Mohon doa agar nantinya kami dapat melakukan ekspor sulfur ke negara-negara tetangga.”sebut Ramadhani Ritonga.
Ketua Tim Komersiliasasi Sulfur PT PEMA Ramadhani Ritonga menyampaikan terima kasih kepada pihak pihak yg telah mendukung terlaksananya lifting perdana ini, diantarnya Kepala KSOP Kota Langsa, GM PT Pelindo Langsa, PT Medco E&P Malaka, Forkopimda Kota Langsa, PT Pekola, Transportir PT Maligo, Polres Kota Langsa, Kodim 0104 Aceh Timur, Para Awak Media, Para Mahasiswa, dan seluruh lapisan masyarakat yang telah mendukung kegiatan ini.”kami terus memohon dukungan dari semua pihak dalam upaya menghidupkan Pelabuhan Kuala Langsa dengan pemanfaatan komoditi Sulfur dan komoditi lainnya.”pungkas Ramadhani Titonga. (cnr/chliss)