KOTA JANTHO – Penanews.co.id — Dinamika politik Aceh Besar semakin menarik dengan munculnya empat calon kandidat Bupati Aceh Besar periode 2024-2029, ditambah dengan sowan para calon kandidat ke basis-basisnya untuk menyampaikan maju sebagai calon bupati pada Pilkada November 2024 nanti.
Adapun calon bupati yang sudah menyatakan berkeinginan maju adalah ; Syech Muharram (Muharram Idris) (Jalur Indenpenden), Adun Mukhlis (Partai Aceh), Musanif (PKB) dan Iskandar Ali (PAN).
“Keempat calon tersebut punya basis dan pengaruh yang kuat kelompok-kelompok masyarakat bawah. Pertarungan politik perebutan kekuasaan bupati Aceh Besar Pilkada ini sangat menarik untuk menelisik kekuatan dan dukungan empat calon bupati tersebut.”kata Usman Lamreung kepada penanews.co.id Selasa (04/06/2024)
Menurut Doktor Ilmu Politik ini, peluang untuk menang pasti ada diempat calon, namun tentu dibutuhkan mesin politik dan kelembagaan politik yang kuat, ditambah lagi dengan modal politik.
“Adun Mukhlis adalah mantan GAM, yang di dukung Partai Aceh dan KPA secara basis tidak diragukan, namun perlu juga memperhitungkan kekuatan Syech Muharam.
Syech Muharam juga mantan palingma GAM Aceh Rayeuk, juga punya basis yang kuat di sebagian wilayah Aceh Besar. Pengaruh Syech Muharam tentu akan merepotkan Adun Mukhlis dalam membangun konsolidasi.”sebut Usman Lamreung.
Menurut Civitas Akademika Unaya ini, secara kelembagaan politik, Adun Mukhlis diuntungkan dengan didukung PA, KPA beserta anderbonya, karena kelembagaan politik mudah mengerakan mesin politik dan basis-basis arus bawah.
“Ini tidak dimiliki oleh Syech Muharam, jalur Independen tentu harus kuat dengan tim kerja dalam membangun mesin politik, memang pangaruh Muharam dan dukungan mantan kombatan dan basisnya harus juga didukung dengan modal politik yang kuat, modal politik untuk menghidupkan mesin-mesin politik. Bila modal politik lemah dan amunisi tidak lancar sudah barang pasti mesin-mesin politik macet.”jelasnya.
Direktur Lembaga Emerate Development Reseach juga menyebutkan, persaingan dua mantan kombatan, tentu menguntungkan Musanif dan Iskandar Ali, dan ini kembali kepada keduanya dalam memainkan peran politik mereka memanfaatkan peluang merebut basis dari kelompok-kelompok masyarakat lainnya.
“Musanif sorang politisi, pernah di DPRA tentu juga punya basis masa dibawah, selain dukungan kelembagaan politik PKB dan juga simpatisan PPP. Artinya Musanif juga pengalaman dalam politik, dan bukan orang baru, melainkan juga sudah berpengalaman seorang politisi.”ujarnya.
Iskandar Ali saat ini masih sebagai Ketua DPRK Aceh Besar, juga Ketua PAN Aceh Besar, tentu punya basis arus bawah yang kuat selain dukungan kelembagaan politik.
”Iskandar juga dilingkarannya ada tim sebagai mesin politik yang sudah teruji, apalagi Pileg kemarin terpilih sebagai anggota DPRA, artinya basis dukungan sebagai modal sudah ada tinggal bagaimana selanjutnya mengerakan mesin politik kelembagaan politik, kekuatan modal politik tidak diragukan dan mesin politik PAN Aceh Besar sudah sangat teruji.
PAN sebagai pemenang pileg 2024 dengan 8 kursi juga sebagai modal kekuatan yang akan diperhitungkan tiga calon bupati lainnya.”imbuh Usman Lamreung.
Dr. Usman Lamreung juga menjelaskan, untuk menambah dukungan masyarakat adalah memilih dengan cerdas calon wakilnya.
Menurutnya, Wakil juga salah satu upaya strategis dalam menambah dukungan basis masyarakat bawah, termasuk memilih kader-kader dayah yang dekat dengan masyarakat.
“Ini pemting menjadi bahan kajian calon memilih calon wakil yang dekat dengan rakyat. Kembali kepada calon bupati dalam membangun komunikasi politik dengan kelompok dayah, karena kekuatan dayah masih perlu diperhitungkan menjadi kekuatan sosial politik di Aceh Besar, masih sangat kuat, atau juga para calon melihat tokoh-tokoh Aceh Besar lainnya untuk mendongkrak dukungan masyarakat.”sebutnya.
“Calon bupati salah memilih wakilnya bakal berdampak besar dalam menambah dukungan, malah akan turun popularitasnya.”pungkas Usman Lamreung.[]