Jakarta, Penanews.co.id – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tak mau ambil pusing terhadap pertemuan tujuh partai politik yang menolak sistem pemilu proporsional tertutup pada Pemilu 2024 di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu 8 Januari 2023.
Hasto menilai, pertemuan yang digelar oleh ketujuh partai politik tersebut merupakan hal yang wajar dilakukan di dalam politik Indonesia.
“Ya pertemuan itu kan bagus sama kami bertemu dengan rakyat. Itu hal yang biasa di dalam politik untuk saling bertemu,” kata Hasto kepada wartawan di Jakarta, Minggu dilansir dari Viva.
Pun Hasto menilai, pertemuan seperti itu juga kerap dilakukan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terhadap pimpinan partai politik lainnya. Akan tetapi, kata dia, pertemuan itu tak selalu diketahui oleh publik.
“Nah bedanya kalau ibu ketua umum juga bertemu para ketua umum itu tidak kemudian dalam pengertian untuk terbuka. Beliau banyak melakukan dialog bangsa dan negara itu justru dalam suasana yang kontemplatif, itu yang membedakan,” ujar dia. Kendati demikian, politikus senior itu menghormati keputusan partai politik yang menolak sistem pemilu proporsional tertutup pada tahun 2024 mendatang.
“Tapi pertemuan yang ada di hotel Dharmawangsa ya itu kita hormati sebagai bagian dalam tradisi demokrasi kita,” kata Hasto. Lebih lanjut, tidak adanya PDIP dalam pertemuan partai politik itu, Hasto menyebutkan saat ini pihaknya tengah sibuk mempersiapkan acara HUT ke-50 PDIP yang rencananya akan digelar di JIEXPO Kemayoran pada 10 Januari 2023. “Ya kita kan baru mempersiapkan Hari Ulang Tahun PDIP. Semuanya sibuk hari ini aja ada 5 agenda dalam rangka HUT partai,” pungkas dia. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Untuk diketahui sebelumnya, Tujuh partai politik parlemen melakukan pertemuan untuk membahas sikap masing-masing untuk menolak isu sistem pemilihan umum (pemilu) proporsional tertutup pada Pemilu 2024. Pertemuan digelar di Dharmawangsa, Jakarta Selatan pada Minggu. Tampak, ketua umum tujuh partai politik dan perwakilannya yang hadir yaitu Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), PKB, PAN, PPP, Partai Demokrat, dan Partai NasDem. Sementara, bendera Partai Gerindra ikut dipajang cuma perwakilan dari pengurus atau elitnya tidak terlihat di lokasi alias absen.
