Aldriani Sugoro Perempuan dari Kalsel, Tangguh Di Atas Ring, Pejuang Keluarga

by
Aldriani Beatrichx Sugoro (merah) meraih medali emas cabor tinju kelas 50-52kg. | Foto sportlinknews

MEDAN — Penanews.co.id — Aldriani Beatrichx Sugoro, petinju berusia 30 tahun dari Kalimantan Selatan, tampil memukau di atas ring tinju. Selain mengejar kemenangan untuk kontingennya, Aldriani juga merupakan sosok kakak perempuan yang penuh tanggung jawab dan pejuang tangguh yang menolak menyerah pada usia.

Setiap pukulannya di atas ring didorong oleh semangat untuk keluarganya, menjadikan mereka sebagai alasan utama perjuangannya. Dedikasi dan ketekunan Aldriani terlihat jelas saat ia bertanding, menunjukkan bahwa semangat juangnya tak pernah pudar.

Di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2024 Aceh-Sumut, menjadi saksi Aldriani kembali mencatatkan prestasi gemilang.

Melansir sportlinknews.com, di Auditorium Universitas HKBP Nommensen, Pematang Siantar, Kamis (19/9), Aldriani berhasil mengalahkan petinju muda asal Jawa Barat, Ayu Pramustika, dengan angka mutlak 5-0 dalam partai final kelas 50-52kg.

Emas ini bukan hanya sekadar medali bagi Aldriani. Ini adalah simbol kekuatan dan pengorbanan yang ia persembahkan untuk adik-adiknya.

“Karena kedua orang tua saya sudah tiada, medali ini saya persembahkan untuk adik-adik saya,” ujar Aldriani dengan mata berkaca-kaca usai pertandingan.

Pernyataan itu mencerminkan beban tanggung jawab yang ia pikul, lebih berat dari sarung tinju yang dikenakannya.

Sebagai kakak perempuan tertua dari empat bersaudara, Aldriani telah lama menjadi tiang penopang keluarga.

Kedua orang tuanya sudah meninggal, dan kini dia harus mengasuh dua adiknya yang masih bersekolah. Bahkan, di tengah padatnya jadwal latihan, ia tetap meluangkan waktu untuk mengurus rumah dan menjaga mereka.

Adiknya yang lain, Aldom Sugoro, juga seorang petinju, berada di Jakarta dan tak selalu bisa hadir mendukung secara fisik.

“Saya harus membagi waktu antara berlatih dan mengurus adik-adik saya. Tapi saya terus bersemangat,” ucap petinju yang membela kalimantan Selatan.

Baca Juga:  Tim Putri Arung Jeram Sumut Kembali Rebut Medali Emas PON XXI 2024

Kata-katanya sederhana, tetapi beratnya perjuangan yang ia hadapi terasa begitu nyata.

Sebagai petinju senior yang telah menorehkan prestasi internasional, termasuk medali perak di SEA Games 2013 Myanmar, Aldriani tak hanya berjuang melawan usia, tetapi juga melawan kecepatan dan kekuatan para petinju muda.

“Persiapannya cukup lama karena saya tahu lawan yang saya hadapi lebih muda. Jadi, saya berusaha mempersiapkan diri sebaik mungkin,” kata Aldriani, menyadari bahwa tinju bukan hanya soal otot, tapi juga strategi dan ketahanan mental.

Meski usianya sudah tidak muda lagi, Aldriani belum mau menyerah. “Bila memungkinkan, saya akan terus berjuang dan semoga bisa kembali tampil di PON 2028,” katanya dengan penuh harapan.

Di balik prestasinya, ada banyak cerita pengorbanan yang mungkin tak banyak orang tahu. Setiap pukulan di ring adalah bagian dari tekad Aldriani untuk membuktikan bahwa usia hanyalah angka.

Di usia 30 tahun, dia menunjukkan bahwa pengalaman, kerja keras, dan semangat adalah kombinasi sempurna untuk meraih kemenangan.

Keberhasilan Aldriani di PON 2024 menjadi bukti bahwa seorang petinju tidak hanya berjuang untuk medali.

Di dalam ring, Aldriani adalah simbol dari keberanian seorang kakak, dedikasi seorang atlet, dan ketangguhan seorang perempuan yang tidak pernah berhenti melangkah, meski jalan di depannya terjal.

Aldriani Beatrichx Sugoro, nama yang mungkin akan terus bergema di dunia tinju Indonesia. Bukan hanya karena prestasinya, tetapi karena kisah hidupnya yang penuh inspirasi.

Emas yang ia raih adalah hadiah, bukan hanya untuk dirinya, tetapi untuk keluarga yang selalu ada di hatinya.

Dan, ketika Aldriani kembali ke rumah, memeluk adik-adiknya, dia tahu, perjuangannya belum selesai. Medali emas hanyalah satu bab dalam kisah panjang seorang pejuang sejati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.