HCB: PWI Itu Merah Putih, Berjuang untuk Bangsa dan Negara

by
Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun membuka Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI DKI Jakarta Angkatan XVIII di Aula Ali Sadikin, Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Rabu, (30/10/2024). | Dok PWI Pusat

JAKARTA — Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun mengingatkan wartawan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bahwa PWI itu merah putih, berjuang untuk kepentingan bangsa dan negara.

Hendry Ch Bangun yang dikenal dengan panggilan HCB mengingatkan itu dalam pidatonya ketika membuka kegiatan Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI DKI Jakarta Angkatan XVIII di Aula Ali Sadikin, Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Rabu, 30 Oktober 2024.

Menurut HCB, kegiatan OKK sangat bagus karena pembekalan bagi calon Anggota Biasa PWI agar mereka memahami kewajiban sebagai anggota PWI.

Mantan wartawan Kompas ini juga mengingatkan 50 peserta OKK bahwa PWI itu merah putih, PWI itu NKRI harga mati, PWI itu berjuang untuk kepentingan bangsa dan negara.

“Nggak ada yang lain, hanya itu aja. Jadi kalau wartawan mau nulis berita, kerangka berpikir kita adalah kita warga negara Indonesia ikut berjuang menjaga kedaulatan bangsa sebagaimana diputuskan dalam Kongres I PWI pada 1946,” kata Hendry.

Dijelaskan Hendry, bagi PWI, pertama-tama anggotanya harus warga negara Indonesia dan harus berprofesi sebagai wartawan.

Dalam menjalankan tugas, acuan wartawan itu tertuang dalam Peraturan Dasar (PD) dan Peraturan Rumah Tangga (PRT) yakni Pancasila dan UUD 45, bukan tujuan yg lain.

“Itu yang harus ditekankan,” imbuhnya.

Terkait polemik yang dialami PWI Pusat saat ini, Hendry mengatakan sebetulnya tidak ada masalah tapi ada orang-orang yang menginginkan ini jadi masalah.

“Kita ini yang sah. Kita ini yang memiliki SK Kemenhumkam, ada AHU-nya yang dikeluarkan tanggal 9 Juli 2024. Itu sah dari negara. Yang lain itu nggak punya,” tegas Hendry.

Ditambahkan Hendry, kalau dalam organisasi hanya ada satu SK Kemenhumkan. Kalau ada yang mengaku-ngaku PWI, harus dipertanyakan apa dasarnya.

Baca Juga:  Anek Agam Kelahiran Gayo, Menlu Sugiono Transit di Bandara SIM Aceh, Sebelum Bertolak ke Rusia

“Bikin KLB apa, yang ikut hanya segelintir orang. Dalam organisasi itu kalau buat KLB harus ada dua pertiga yang hadir mengusulkan. Di Indonesia harus ada 26 provinsi. Kalau hanya 25 tetap tidak sah, apalagi ini hanya segelintir orang ya, tidak sah,” imbuhnya.

Menurut Hendry, jika ada yang mengaku-ngaku PWI atau Ketum PWI, biarkan saja.

“Kita yakin karena kita yg benar dan sah menurut UU, kita yang akan menjadi pihak yang benar,” ujarnya.

Sementara Ariando Dijan Winardi, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI DKI Jakarta mengatakan, kegiatan OKK ini menjadi kegiatan pertama dan akan ada lagi kegiatan yang sama yang akan dilakukan oleh PWI DKI Jaya.

“Mungkin 2-3 kali dalam setahun kita akan buat kegiatan serupa,” kata Redaktur VOI Media ini.

Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan OKK harus dilakukan secara periodik.

Ia berharap dengan OKK ini peserta semakin memahami Kode Etik Jurnalistik dan dapat menjadi wartawan yang profesional.

Kornelius Naibaho, Ketua Pokja PWI Jakart Barat menyampaikan dinamika PWI saat ini sangat luar biasa.

“Kami PWI Pokja Kota Jakarta Barat salah satu loyalis Ketum PWI yang diketuai Hendry Ch Bangun dan siap mendukung segala kegiatan beliau bersama Plt PWI Jaya yang diketuai Bang Donny. Salah satunya kegiatan OKK hari ini,” kata pria yang biasa dipanggil Kornel itu saat menyampaikan sambutan.

Dijelaskan Kornel, sebagai Ketua Pokja, hal berat yang ia lakukan adalah bagaimana menjalin keutuhan dari semua stakeholder yang ada di wilayahnya.

Ia juga menekankan bahwa dirinya melakukan kegiatan organisasi yang sehat.

Melalui kegiatan OKK ini, Kornel berharap akan melahirkan anggota PWI yang berkualitas, bermartabat, dan tidak membuat onar.

Baca Juga:  Hukum Tak Pandang Bulu, Kejagung Tunjukkan Ketegasan: Ronald Tannur Ditangkap

Kegiatan OKK ini menghadirkan tiga narasumber dari PWI Pusat dan PWI DKI Jakarta.

Abdillah, Bendahara PWI DKI Jakarta menyampaikan materi PD/PRT dan Kode Perilaku Wartawan anggota PWI.

Pemateri kedua Irmanto, Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat memaparkan Kode Etik Jurnalistik dan Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA).

Pemeteri ketiga Ary Julianto, Satgas Antihoax PWI Pusat menyampaikan materi UU Pers, Pedoman Pemberitaan, dan Media Siber.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *