BATAM — Pulau bernama Kerengga yang disebut-sebut dijual dengan harga Rp 12 miliar telah membuat heboh publik. Namun, Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BP2D) Kepulauan Riau (Kepri) memastikan bahwa pulau tersebut tidak berada dalam wilayah Kepri.
Kepala BP2D Kepri, Dolli Boniara, menjelaskan bahwa setelah mendengar kabar mengenai penjualan pulau Kerengga, ia segera melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk Bakamla dan pemerintah kabupaten/kota setempat, untuk memastikan kebenarannya. Hasilnya, ia menegaskan bahwa pulau Kerengga bukanlah bagian dari wilayah Kepulauan Riau.
“Soal penjualan pulau saya sudah koordinasi dengan Bakamla dan kabupaten kota kemudian dan di internal juga. Pulau kerengga itu bukan pulau terluar kita. Pulau Pulau Kerengga bukan di wilayah Kepri,” kata Kepala BP2D Kepri, Dolli, Sabtu (23/11/2024), dilansir detikSumut.
Baca juga; Topan Man-Yi Terjang Pulau Luzon, Satu Juta Orang di Evakuasi
Dolli juga menambahkan bahwa informasi mengenai lokasi pulau Kerengga yang beredar di masyarakat masih sangat kabur. Ia mengungkapkan bahwa lokasi pulau tersebut hanya disebutkan berada di sekitar Selat Malaka, tanpa rincian lebih lanjut.
“Informasinya yang beredar juga tidak spesifik menyampaikan titik koordinat dimana pulau itu hanya disebut dekat selat Malaka. Siapa pemiliknya dan lainnya. Dan informasinya hanya dijual Rp 12 miliar, boleh dimiliki perorangan,” ujarnya.
Baca juga; Rumah Dinas Kapolres Solok Selatan Ditembak Usai AKP Ulil Tewas
Dolli menjelaskan, Provinsi Kepulauan Riau sendiri memiliki ribuan pulau dan berbatasan dengan beberapa negara di antaranya Malaysia, Singapura, Vietnam dan Laut China Selatan. Kepulauan Riau sendiri terdiri dari 96 persen lautan dan 4 persen daratan.
“Jumlah pulau ada 2.408. Ada beberapa yang berbatasan langsung dengan negara tetangga,” ujarnya.
Baca juga; Tak Terima Anaknya Diperkosa dalam Mobil, Ibu di Aceh Utara Lapor ke Polisi
Sebagai informasi, viralnya penjualan Pulau Kerengga yang disebut masuk wilayah Kepri itu diketahui dari postingan media sosial. Dalam postingan itu dijelaskan pulau tersebut berada di daerah strategis di Selat Malaka
Pulau tersebut disebut berpotensi menjadi fasilitas pengisian bahan bakar pelayaran bagi perusahaan transportasi atau logistik internasional. Pulau itu disebut berada di bagian selatan Kepulauan Riau, Indonesia.[]