Bentrokan Suporter Bola di Guinea 50 Orang Tewas, Manyat Bergelimpangan

by
Sekitar 50 orang dikhawatirkan tewas dan banyak luka-luka akibat bentrokan antara suporter bola di Kota Nzerekore, Guinea tenggara, Minggu 1 Desember 2024. | Foto Istimewa/Indiatoday

DAKAR – Sekitar 50 orang diperkirakan tewas dan banyak lainnya mengalami luka-luka akibat bentrokan antara suporter sepak bola di Kota Nzerekore, Guinea tenggara, pada Minggu, 1 Desember 2024. Video dan gambar yang beredar di media sosial menunjukkan para korban bergelimpangan di tanah, dalam keadaan mengenaskan.

Kerusuhan tersebut terjadi setelah final turnamen sepak bola lokal antara tim Labe dan Nzerekore, yang digelar untuk menghormati pemimpin militer Guinea, Mamadi Doumbouya. Bentrokan pecah ketika para suporter yang marah atas keputusan wasit mulai berlarian ke lapangan, memicu kekacauan di stadion.

Melansir iNews.id, rekaman video yang diduga berasal dari lokasi kejadian menunjukkan suporter berteriak dan memprotes wasit, sebelum kerusuhan meluas. Banyak penggemar mencoba melarikan diri dari stadion, dengan beberapa di antaranya melompati pagar tinggi untuk menyelamatkan diri.

Selain itu, video lain yang beredar menunjukkan banyak korban bergelimpangan tergeletak di lantai di sebuah tempat yang diduga rumah sakit, dengan sejumlah orang memberikan pertolongan kepada yang terluka. Reuters belum dapat mengautentikasi video tersebut atau mengonfirmasi jumlah pasti korban tewas.

Perdana Menteri Guinea Amadou Oury Bah dalam pernyataannya di X mengungkapkan penyesalannya atas insiden yang memakan banyak korban jiwa. Namun, dia tidak menyebutkan jumlah korban secara spesifik.

“Pemerintah menyesalkan insiden yang merusak pertandingan sepak bola antara tim Labe dan Nzerekore sore ini di Nzerekore. Selama penyerbuan, korban tercatat. Pemerintah daerah berupaya memulihkan ketenangan di daerah tersebut,” tulisnya di X.

Koalisi partai politik yang dikenal sebagai Aliansi Nasional untuk Perubahan dan Demokrasi dalam sebuah pernyataan mengatakan, bentrokan tersebut mengakibatkan puluhan orang tewas dan cedera.

Media lokal melaporkan, pasukan keamanan mencoba menyemprotkan gas air mata untuk membubarkan suporter yang bentrok. Kekacauan di lapangan bola berawal dari perkelahian di antara suporter selama pertandingan pada Minggu sore karena tidak terima dengan keputusan wasit.

Baca Juga:  Siswa SMP di Deli Serdang Diduga Tewas Gegara Dihukum Guru, Begini Kronologi

“Ini (hukuman yang disengketakan) membuat marah para pendukung yang melemparkan batu. Beginilah cara petugas keamanan menggunakan gas air mata,” lapor Media Guinea setempat.

Koalisi Aliansi Nasional untuk Alternatif dan Demokrasi menyerukan penyelidikan atas bentrokan suporter bola tersebut. Turnamen tersebut dituding diselenggarakan untuk menggalang dukungan demi ambisi politik ilegal dan tidak pantas dari pemimpin militer tersebut.

Guinea telah dipimpin oleh militer sejak Presiden Alpha Conde dikudeta pada tahun 2021. Negara ini merupakan salah satu dari sejumlah negara Afrika Barat yang dikuasain militer setelah mengambil alih kekuasaan dan menunda kembalinya pemerintahan sipil. Jumlahnya terus bertambah, termasuk Mali, Niger dan Burkina Faso.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *