MEDAN – Perilaku kaum negeri Sodom masih ada sampai saat ini dan terjadi juga di Sumatera sebagaimana terbukti dari catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Medan yang mencatat adanya 14 kasus remaja berusia 15 hingga 18 tahun yang terinfeksi sifilis sepanjang Januari hingga Oktober 2024. Semua kasus tersebut dilaporkan berasal dari hubungan sesama jenis.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Medan, Pocut Fatimah Fitri, mengungkapkan, “Jumlah penderita sifilis anak di Kota Medan tahun 2024 mulai Januari-Oktober adalah 14 kasus dengan rata-rata usia 15-18 tahun,” dilansir detikSumut.
Pocut menambahkan bahwa semua kasus yang tercatat berasal dari kelompok populasi Lelaki Seks Lelaki (LSL), yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi terkait perilaku seksual.
“Semua dari kelompok populasi LSL (Lelaki Seks Lelaki) yang merupakan salah satu populasi perilaku beresiko,” ungkap Pocut.
Dinkes Medan terus berupaya untuk menanggulangi penyebaran penyakit menular seksual ini dengan meningkatkan edukasi dan pengawasan terhadap kelompok berisiko.
Pocut mengungkapkan, penyakit Sifilis berasal dari bakteri Treponema Pallidum. Penyebaran penyakit ini memiliki gejala luka di area kelamin, dubur, ataupun mulut dan tidak terlihat oleh penderita.
“Cara penularannya melalui hubungan seksual, kontak fisik, dan dari ibu hamil ke bayinya,” ujarnya.
Adapun tahap infeksi penyakit ini berawal dari luka tempat bakteri masuk, kemudian muncul ruam pada tubuh.
“Sifilis ini dapat menyebabkan kerusakan otak, saraf, jantung, ataupun organ lain,” kata Pocut.
detikers dapat menghindari penyakit ini dengan melakukan perilaku seks yang aman dengan hanya ke satu pasangan saja.
“Sifilis dapat dicegah dengan perilaku seks yang aman, yaitu setia pada satu pasangan seksual dan menggunakan kondom setiap berhubungan intim. Kemudian pemeriksaan atau skrining rutin juga perlu pada orang yang berisiko tinggi terkena penyakit ini,” jelasnya.
Lantas bagaimana jika seseorang sudah terkena penyakit Sifilis?
Pocut menyebutkan bagi yang merasakan gejala penyakit sifilis dapat langsung memeriksakan diri ke dokter.
“Selama masa pengobatan, penderita dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seks sampai dokter memastikan infeksi sudah sembuh sehingga tidak menularkan ke orang lain,” pungkasnya.[]