BANDA ACEH – Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr.(Han)., menghadiri rapat melalui video conference (vicon) yang dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., Senin (16/12/2024).
Rapat ini secara khusus membahas rencana strategis pembentukan satuan Batalyon baru di berbagai wilayah Komando Daerah Militer (Kodam) di seluruh Indonesia termasuk di Aceh.
Dalam pembukaan rapat, Kasad menyampaikan bahwa pembentukan satuan baru ini merupakan bagian dari upaya memperkuat struktur organisasi TNI Angkatan Darat dalam menjawab tantangan tugas dan pertahanan di masa depan.
“Kondisi geopolitik dan kebutuhan operasional yang dinamis menuntut TNI AD untuk terus beradaptasi, salah satunya melalui penguatan struktur organisasi,” tegas Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
Kasad menekankan bahwa pembentukan batalyon baru harus didahului dengan perencanaan yang matang, termasuk menyusun konsep dan denah tanah yang akan digunakan sebagai lokasi.
Para Pangdam diminta untuk memastikan bahwa lokasi yang dipilih tidak hanya strategis tetapi juga memenuhi aspek teknis dan kemudahan akses. Penentuan lokasi ini, lanjut Kasad, akan berdampak langsung pada efisiensi pembangunan dan operasional satuan di masa mendatang.
Dalam sesi diskusi, Kasad memberikan waktu kepada para Pangdam untuk memaparkan rencana serta potensi lokasi yang telah diidentifikasi sebagai calon lokasi batalyon baru. Setiap Pangdam mempresentasikan kendala dan peluang yang dihadapi di wilayah masing-masing, termasuk kesiapan sumber daya dan infrastruktur yang tersedia.
Kasad juga menyoroti pentingnya keterlibatan Satuan Zeni TNI AD, khususnya dalam proses peninjauan dan pengkajian teknis lahan yang akan dijadikan lokasi batalyon.
“Peran Zidam sangat penting untuk memastikan kelayakan lokasi dari berbagai aspek, termasuk keamanan, efisiensi pembangunan, serta kemampuan mendukung operasional jangka panjang,” ungkap Kasad.
Menanggapi arahan tersebut, Pangdam IM Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal menyatakan bahwa Kodam Iskandar Muda siap melaksanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk mendukung rencana tersebut.
“Kodam Iskandar Muda akan segera menyusun konsep dan denah lokasi sesuai arahan Kasad. Kami akan melibatkan Zidam beserta seluruh komponen terkait untuk memastikan lokasi yang dipilih tidak hanya memenuhi kebutuhan operasional tetapi juga strategis bagi pembentukan batalyon baru di wilayah ini,” jelas Pangdam IM.
Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal juga menyebutkan, rencana ini merupakan langkah yang sangat positif untuk meningkatkan kemampuan pertahanan di wilayah Kodam Iskandar Muda.
Menurutnya, keberadaan batalyon baru akan memperkuat daya tangkal sekaligus mempercepat respons terhadap ancaman atau situasi darurat yang mungkin terjadi di wilayah Aceh dan sekitarnya.
Rapat virtual ini menjadi salah satu langkah nyata dalam modernisasi dan penguatan struktur TNI AD guna menghadapi tantangan pertahanan yang semakin kompleks di masa depan. Selain pembahasan teknis, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat koordinasi antar-Kodam dalam menyukseskan rencana strategis tersebut.
Melalui perencanaan yang matang dan kerja sama yang solid antar-unsur TNI AD, diharapkan pembentukan batalyon baru ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya menjaga kedaulatan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kegiatan vicon ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat utama Kodam Iskandar Muda, termasuk Kasdam IM, para Asisten Kasdam IM, Katopdam IM, dan beberapa perwira lainnya.[]