Wakil Ketua DPRK Apresiasi Duta Aceh di Ajang Pertukaran Pemuda Antar Provinsi 2025

by
by

BANDA ACEH – Penanews.co.id — Wakil Ketua DPRK Banda Aceh, Dr. Musriadi, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas terpilihnya dua putra-putri terbaik Aceh, Imam Maulana dan Shabrina Masturah, sebagai delegasi dalam program Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) Tahun 2025 yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.

Menurut Musriadi, keikutsertaan Imam dan Shabrina membawa semangat baru bagi pemuda Aceh untuk terus berprestasi dan berkontribusi di tingkat nasional. Dengan mengusung semangat bergerak, bersatu, dan berprestasi, program ini diharapkan dapat menjadi media persahabatan antar daerah serta memperkuat citra Aceh sebagai daerah yang berkarakter, cerdas, dan religius.

“Kita berharap ke depan akan lahir lebih banyak lagi Imam dan Shabrina lainnya di Aceh, yang mampu membawa nama baik daerah di kancah nasional maupun internasional,” ujar Musriadi, Kamis (2/10).

Lebih lanjut, Musriadi yang juga alumni Pertukaran Pemuda Antar Provinsi Aceh–Jawa Timur tahun 1998 menuturkan bahwa pengalaman mengikuti program tersebut telah memberikan bekal berharga baginya. Kala itu, ia ditempatkan di Kecamatan Montong dan Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur.

“PPAP bukan hanya sekadar program pertukaran, tetapi ruang pembelajaran yang membentuk karakter, menumbuhkan persahabatan lintas daerah, sekaligus memperkuat kecintaan terhadap tanah air,” jelasnya.

Baca juga ; 2 Duta Pemuda Indonesia 2025 dari Aceh, Siap Mengabdi dan Promosikan Budaya di Ajang PPAP Kemenpora RI, Berikut Profilnya

Musriadi pun mengajak generasi muda Aceh untuk terus aktif berkompetisi dalam berbagai ajang nasional. Menurutnya, prestasi Imam Maulana dan Shabrina Masturah harus menjadi motivasi bagi pemuda lainnya untuk berani melangkah, menunjukkan kemampuan, dan mengharumkan nama daerah.

“DPRK Banda Aceh tentu mendukung penuh setiap upaya pemuda untuk berkarya dan berprestasi. Mari jadikan momen ini sebagai penyemangat bahwa pemuda Aceh mampu bersaing dan memberi kontribusi nyata bagi bangsa,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan Penanews.co.id, Dua pemuda terbaik Aceh, Imam Maulana dan Shabrina Masturah, resmi terpilih sebagai Delegasi Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.

Program Strategis Nasional 3–17 Oktober 2025 menempatkan Imam di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, dan Shabrina di Kabupaten Gianyar, Bali.

Sebagai Duta Pemuda Indonesia Provinsi Aceh, mereka menjalankan misi pengabdian sosial, memperkuat jejaring kepemudaan, serta bertukar budaya dan kearifan lokal dengan provinsi lain sekaligus mempromosikan budaya Aceh di tingkat nasional.

Dengan mengusung semangat “Bergerak, Bersatu, Berprestasi”, Imam dan Shabrina diharapkan dapat menjadi jembatan persahabatan antardaerah serta memperkuat citra pemuda Aceh yang berkarakter, berdaya, dan berprestasi.

Profil Duta Pemuda Indonesia Provinsi Aceh

Imam Maulana
Imam Maulana adalah pemuda Aceh yang memiliki dedikasi tinggi terhadap pemberdayaan masyarakat dan kepemudaan. Saat ini, ia menjabat sebagai Direktur Eksekutif Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A), sebuah organisasi yang konsisten menghadirkan inovasi sosial di bidang kesehatan, kebencanaan, dan pendidikan.

Sebagai dokter umum, alumni FK USK 2015, dan mahasiswa S2 Ilmu Kebencanaan FK USK, Imam terus berkontribusi di ranah medis sekaligus memperkuat kapasitas pemuda. Ia pernah menjadi Local Coordinator CIMSA FK USK 2017/2018, serta menerima penghargaan Lifetime Achievement Trainer CIMSA Indonesia 2025 atas kiprahnya dalam melatih soft skills pemuda lintas daerah.

Selain itu, Imam juga aktif sebagai pelatih tarian tradisional Likok Pulo, penulis puisi, dan pegiat seni adaptasi Nandong Smong, yakni seni tradisi Aceh yang dikembangkan sebagai media edukasi kebencanaan.

“Bagi saya, PPAP bukan hanya tentang bertukar budaya, tetapi juga tentang belajar dari masyarakat, memperluas wawasan, dan membawa pulang semangat kolaborasi untuk Aceh. Saya ingin memastikan bahwa setiap langkah di program ini bisa menjadi kontribusi nyata bagi generasi muda di tanah kelahiran saya.” Tegas Imam.

Shabrina Masturah
Shabrina Masturah adalah dokter umum, alumni FK USK 2019, yang memiliki kepedulian besar terhadap dunia kepemudaan dan pengabdian masyarakat. Ia merupakan anggota Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A) dan pernah menjabat sebagai Local Coordinator CIMSA FK USK 2021/2022.

Sebagai Expert Trainer CIMSA Indonesia, Shabrina aktif memberikan pelatihan soft skills dan capacity building bagi pemuda di berbagai daerah. Dengan latar belakang medis dan pengalaman organisasi, ia hadir sebagai figur perempuan muda Aceh yang inspiratif.

Di samping kiprah kepemudaan, Shabrina juga memiliki kecintaan mendalam terhadap seni. Ia menguasai berbagai tarian tradisional Aceh, antara lain Ratoh Jaroe, Likok Pulo, Pho, Peumulia Jamee, dan Meuseukat. Keterampilannya dalam seni tari akan menjadi bagian dari kontribusinya untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya Aceh di kancah nasional.

“Aceh memiliki warisan budaya yang kaya, mulai dari tari hingga nilai kearifan lokal. Melalui PPAP, saya ingin memperkenalkan Ratoh Jaroe, Likok Pulo, Pho, Peumulia Jamee, dan Meuseukat sebagai simbol persaudaraan. Saya percaya budaya adalah bahasa universal untuk mempererat persatuan bangsa.” tegas Shabrina.

Harapan untuk Aceh dan Indonesia
Dengan dukungan penuh masyarakat dan pemerintah Aceh, Imam Maulana dan Shabrina Masturah siap mengemban amanah sebagai Duta Pemuda Indonesia 2025. Kehadiran mereka diharapkan dapat memperkuat jejaring pemuda nusantara, memperkenalkan budaya Aceh secara lebih luas, serta menginspirasi generasi muda untuk terus bergerak, bersatu, dan berprestasi. Dari Aceh, untuk Indonesia Emas 2045

ya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *