JAKARTA – Penanews.co.id – Badan Gizi Nasional (BGN) tengah menindaklanjuti kasus dugaan pelecehan verbal dan penganiayaan yang dilakukan oleh Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bekasi, Jawa Barat, terhadap rekan kerjanya. Saat ini, pejabat tersebut sedang diproses untuk dinonaktifkan dari jabatannya.
“Kami sedang memproses status yang bersangkutan untuk dinonaktifkan,” kata Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (26/10/2025).
Nanik menyampaikan rasa kecewanya atas insiden tersebut, karena tindakan itu bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung oleh BGN.
“Sangat disayangkan, kok bisa, sama teman sendiri melakukan hal yang tidak kami inginkan,” ujarnya..
Ia menegaskan bahwa seluruh anggota BGN, khususnya di lingkungan SPPG, seharusnya menjaga solidaritas dan bekerja sama dengan harmonis, bukan justru melakukan perbuatan yang dapat merugikan SPPG.
Penguatan Tata Kelola MBG
BGN juga terus memperkuat tata kelola dan peningkatan kualitas gizi anak bangsa melalui sistem pengelolaan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diatur secara ketat dan mengikuti panduan teknis berdasarkan peraturan presiden serta standar keamanan pangan nasional.
Nanik menegaskan proses memasak tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada pengaturan jam kerja berdasarkan sistem batch atau urutan. Misalnya, untuk batch pertama dimulai pukul 02.00 dini hari, agar makanan siap sebelum waktu distribusi. Dapur juga tidak boleh memasak sebelum jam 12 malam karena hal itu berisiko terhadap kualitas gizi dan keamanan pangan.
Dalam rangka menjaga kualitas, higienitas, dan standar operasional prosedur, saat ini BGN telah menutup sementara 112 SPPG karena belum memenuhi persyaratan teknis dan sanitasi sesuai pedoman BGN. Langkah tegas itu dilakukan demi menjaga kualitas makanan dan keselamatan anak-anak penerima manfaat.
Pegawai SPPG Korban Pelecehan Verbal Atasan
Untuk diketahui, viral seorang pegawai SPPG di Jatimekar II, Bekasi Selatan, Jawa Barat, berinisial RDA menjadi korban pelecehan verbal dan penganiayaan atasannya, MKP, seorang Kepala SPPG.
Video perlakuan tidak menyenangkan yang menimpanya viral di media massa. Ia kemudian membuat laporan ke pihak kepolisian. Saat ini, polisi sedang menyidik kasus untuk mengetahui motif pelaku.[]
Sumber Liputan6.com





