BANDA ACEH – Penanews.co.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh bergerak cepat menindaklanjuti laporan kemacetan panjang akibat sistem buka tutup jalan pada ruas Simpang KKA–Bener Meriah.
Informasi tersebut disampaikan oleh Bunda Salma yang mengalami langsung antrean panjang saat mengantar bantuan logistik kemanusiaan, termasuk ketika kembali dari niat mulianya membawa pulang cabai hasil pertanian masyarakat setempat.
Menanggapi laporan tersebut, Kepala Dinas PUPR Aceh, Ir. Mawardi, ST, langsung turun ke lapangan Ahad (21/12/2025) pagi, untuk melakukan evaluasi menyeluruh.

Di lokasi, Mawardi berdiskusi dan berkoordinasi dengan unsur TNI yang bertugas guna mencari solusi cepat agar antrean kendaraan tidak semakin panjang dan distribusi logistik tetap berjalan.
Sebagai langkah antisipatif, Dinas PUPR Aceh segera menambah pemasangan aramco di sejumlah titik kritis serta mendatangkan batang kelapa untuk memperkuat timbunan jalan dari gerusan air. Upaya ini dilakukan agar badan jalan tetap stabil dan dapat dilalui kendaraan dari dua arah, termasuk kendaraan roda enam, sehingga arus orang, barang, dan logistik dapat bergerak lebih lancar.
Sinergi lintas sektor kembali diperkuat pada Senin (22/12/2025). Hasil koordinasi antara Kepala Dinas PUPR Aceh dan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kementerian PU menghasilkan keputusan untuk mengerahkan tim teknis yaitu Desir dan Fahrul guna menjemput aramco yang telah tersedia di Takengon dan segera memasangnya di lokasi terdampak.
Pada hari yang sama, Fahrul bersama tim pendukung juga diperintahkan untuk menyempurnakan sejumlah titik di wilayah Aceh Utara yang sebelumnya telah ditangani secara darurat sejak 1 hingga 4 Desember 2025. Penyempurnaan ini menjadi penting mengingat meningkatnya volume lalu lintas, tingginya curah hujan, serta kondisi badan jalan yang masih labil.
Di lapangan, tantangan cukup besar sempat dihadapi. Beberapa truk pengangkut logistik bahkan harus ditarik menggunakan sling kendaraan off-road milik masyarakat akibat kondisi jalan yang licin dan berat. Situasi tersebut disaksikan langsung oleh Kepala Dinas PUPR Aceh saat melakukan pemantauan.
Namun berkat kerja cepat dan kolaboratif, sejak pagi ini hingga sore hari penanganan terus dilakukan dan hasilnya mulai terlihat. Arus lalu lintas di ruas Simpang KKA–Bener Meriah berangsur lancar.
Mawardi selanjutnya meminta Dinas Perhubungan Aceh untuk melakukan rekayasa lalu lintas sehingga arus transportasi dapat menjadi lebih lancar.
Capaian paling menggembirakan, sebanyak 11 unit truk pengangkut gas elpiji 3 kilogram berhasil melintasi jalur Simpang KKA menuju Bener Meriah dan Takengon pada hari yang sama. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata sinergi antara Dinas PUPR Aceh, TNI, dan BPJN Kementerian PU dalam memastikan konektivitas dan distribusi logistik tetap terjaga bagi masyarakat.[]







