BANDA ACEH – Penanews.co.id— Sebanyak 11 dari 18 kabupaten dan kota terdampak bencana di Provinsi Aceh memperpanjang status tanggap darurat hingga sepekan ke depan. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, dengan tujuan untuk mengoptimalkan penanganan kebencanaan.
“Sedangkan tujuh kabupaten kota lainnya kini sudah beralih dari transisi darurat ke pemulihan,” ujarnya, seperti yang dikutip dari CNNIndonesia.
Kabupaten dan kota yang memperpanjang status tanggap darurat adalah Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Utara, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Tamiang, Nagan Raya, serta Kota Lhokseumawe.
Dari jumlah tersebut, tujuh kabupaten termasuk dalam kategori parah terdampak banjir, yaitu Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Utara, Bireuen, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues.
Sementara itu, wilayah yang telah memasuki masa transisi ke pemulihan meliputi Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Kota Subulussalam, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Barat, Aceh Besar, dan Aceh Singkil.
Menurut Sekretaris Daerah Aceh M Nasir, wilayah terdampak bencana mencapai 3.978 desa yang tersebar di 225 kecamatan dalam 18 kabupaten kota.
Kebutuhan mendesak korban kini telah beralih ke barang non-pangan seperti tenda pengungsian, tandon dan air bersih, lampu emergensi, bahan medis, serta peralatan dapur.
“Total logistik yang disalurkan saat masa tanggap darurat mencapai 1.251,6 ton dari 1.478,8 ton bantuan yang diterima, baik makanan maupun non-makanan,” ungkap M Nasir.
Dengan masuknya beberapa wilayah ke tahap transisi, pihaknya segera melakukan pemulihan. “Untuk tahap awal, kami mendorong perbaikan rumah rusak ringan dan sedang guna mengurangi angka pengungsian,” tambahnya.
