SUKABUMI – Penanews.co.id — Warga Kampung Lebakmuncang Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi di kejutkan dengan Aksi maut duel ala gladiator antarpelajar one by one.
Aksi tersebut mengakibatkan seorang siswa berinisial MRA (17) asal Cisaat tewas dengan luka bacok di beberapa bagian tubuhnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa berdarah itu terjadi di Kampung Lebakmuncang, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh pada Jumat (9/2/2024) sekitar pukul 17.00 WIB. Duel itu terjadi atas kesepakatan atau janjian antara korban dan terduga pelaku melalui media sosial Instagram, dilansir detikJabar Minggu (11/02/2024)
KBO Satreskrim Polres Sukabumi Kota Iptu Agus Israwan mengatakan, korban MRA merupakan pelajar yang putus sekolah di bangku SMP. Saat kejadian, dia berstatus sebagai peserta kelompok belajar (paket). Korban mulanya dijemput oleh tiga orang temannya menggunakan sepeda motor.
“Kejadiannya ada dua kelompok sekolah bernama Bastard dan Zumad mengadakan janjian duel. Akhirnya ditentukan lokasinya di daerah Lebakmuncang dan terjadilah duel 1 VS 1,” kata Agus kepada detikJabar di Mapolres Sukabumi Kota, Sabtu (10/2/2024) malam.
Dia mengatakan, korban dan terduga pelaku sama-sama membawa senjata tajam. Korban MRA membawa pisau dapur sedangkan terduga pelaku membawa senjata tajam jenis celurit.
“Akhirnya kalah korban itu. Atas kejadian tawuran tersebut, korban mengalami luka dibagian dagu sebelah kiri, luka sayat dibagian pangkal paha sebelah kiri, dan luka lecet di bagian ibu jari kaki sebelah kanan diduga akibat dari sabetan senjata tajam,” ujarnya.
Lokasi kejadian dipenuhi dengan ceceran darah korban. Warga yang melihat lantas melaporkan hal tersebut ke aparat kepolisian. Selain itu, ditemukan helm warna hitam disemak-semak yang diduga milik salah satu kelompok yang melaksanakan duel tersebut.
Dengan kondisi bersimbah darah, korban MRA dibawa teman-temannya ke RS Betha Medika. Namun sayang, setibanya di rumah sakit korban sudah dinyatakan meninggal dunia karena kehabisan darah.
“Sempat dibawa ke rumah sakit Betha Medika tapi sudah meninggal dunia diduga kehabisan darah, yang akhirnya dibawa ke RSUD Syamsudin SH untuk melakukan visum,” ucapnya.
Agus mengatakan, motif duel maut itu diduga untuk konten media sosial. Pasalnya, kata dia, terdapat video live streaming yang saat ini masih ditelusuri oleh kepolisian.
“Motifnya nantang duel antara sekolah. Ada dugaan untuk konten, eksis di media sosial dari salah seorang (pelajar) bagian operator buat live streaming di Instagram. Saat ini kita masih selidiki,” sambungnya.
Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan terhadap para terduga pelaku. Pihaknya sudah melakukan pemeriksaan TKP, meminta keterangan para saksi dan mengumpulkan barang bukti. Agus menyebut, para pelaku yang masih di bawah umur ini sudah teridentifikasi.
“Secepat mungkin pelaku ditangkap. Teridentifikasi sementara empat orang,” tutupnya.
Baca juga; Warga NU-Muhammadiyah Gresik Gelar Rembuk Indonesia Lebih Baik Tanpa 02
Baca juga; Gawat! 10 WNA kembali ditemukan masuk DPT Pemilu 2024 di Tulungagung
Baca juga; Ayah biadab Pembunuh 7 Bayi Hasil Inses di Purwokerto Divonis Penjara Seumur Hidup
Baca juga; 3 Peristiwa Penting di Bulan Sya’ban yang Perlu Diketahui
Baca juga; Amalan Salafus Saleh di Bulan Sya’ban: Tadarus Al-Qur’an dan Bersedekah
Baca juga; Israel klaim temukan terowongan Hamas dibawah Markas badan PBB di Gaza