JAKARTA – Penanews.co.id – Ketua Umum Persaudaraan Aceh Seranto (PAS), Akhyar Kamil, mengambil langkah hukum dengan melaporkan dugaan tindakan yang dianggap menghina Aceh ke Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Pelaporan ini dilakukan sebagai upaya menjaga kehormatan dan martabat Aceh, sekaligus sebagai bentuk tanggung jawab moral kepada masyarakat Aceh yang berada di berbagai daerah di Indonesia.
Sebelumnya viral di media sosial, sebuah akun TikTok bernama Widiadagelanpolitikreal diduga mengunggah konten yang menghina Aceh dengan penggunaan kata-kata senonoh dan tidak pantas. Konten tersebut menuai kecaman karena dinilai melukai perasaan masyarakat Aceh.
Dalam pelaporannya ke Mabes Polri, Akhyar Kamil didampingi oleh 16 advokat (lawyer) yang tergabung dalam Tim Advokasi Persaudaraan Aceh Seranto.
Pendampingan hukum ini dilaksanakan berdasarkan surat kuasa khusus yang memberikan wewenang penuh kepada tim advokat untuk mewakili PAS, mulai dari penyusunan laporan, pendampingan selama proses pemeriksaan, hingga penanganan tahapan hukum selanjutnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Ia menegaskan, langkah hukum ini sama sekali bukan untuk mencari sensasi atau kepentingan pribadi. Ia menekankan bahwa pelaporan dilakukan semata-mata demi kemaslahatan Aceh dan menjaga nama baik masyarakat Aceh di ruang publik nasional, khususnya dari narasi, ujaran, atau konten yang dinilai merendahkan dan melukai perasaan kolektif rakyat Aceh.
Menurut Akhyar Kamil, Aceh memiliki sejarah, identitas, dan kontribusi besar bagi Republik Indonesia yang tidak pantas dilecehkan dalam bentuk apa pun.
Karena itu, setiap tindakan yang mengarah pada penghinaan terhadap Aceh harus direspons secara tegas melalui jalur hukum agar menjadi pembelajaran bersama dan tidak terulang di kemudian hari.
Melalui langkah ini, PAS berharap penegakan hukum dapat berjalan objektif, adil, dan transparan.
Akhyar Kamil juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk saling menghormati keberagaman daerah, budaya, dan sejarah, serta menjaga persatuan nasional dengan menjunjung tinggi etika, adab, dan nilai kebhinekaan dalam setiap ruang komunikasi publik.[]
