BANDA ACEH — Penanews.co.id — Pejabat (Pj) Gubernur Aceh akan melantik enam pejabat enam eselon 2a dan 2b dalam lingkungan pemerintah Aceh, calon eselon 2 tersebut sesuai dengan prediksi masyarakat sebelumnya.
Ke enam pejabat tersebut sedang menunggu persetujuan Kementerian Dalam Negeri.
Usulan terhadap enam calon pejabat itu langsung disampaikan Pj Gubernur Aceh Bustami melalui surat nomor Bka.800/170/P3/2024 tanggal 1 Agustus 2024 ke Mendagri. Tembusan surat itu juga disampaikan kepada Menpan RB, ketua KASN, dan kepala BKN di Jakarta.
Bedasarkan surat tersebut., Busatami Hamzah,.menuliskan “Dapat Kami sampaikan bahwa telah selesai dilakukan serangkaian tahapan seleksi terbuka dan telah didapatkan hasil 3 (tiga) nama calon Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama pada masing-masing jabatan,”
Enam nama ini merupakan hasil seleksi terbuka JPT Pratama di lingkungan Pemerirtah Aceh yang diumumkan oleh panitia seleksi pada 14 Juli 2024. Tim seleksi dipimpin oleh T Setia Budi, bekas Sekretaris Daerah Aceh.
Nama-nama yang dimintakan persetujuan oleh Bustami adalah Restu Ardi Surya sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan; dan Auliya Husni Putra, sebagai Sekretaris Dewan Perwakilan Rakvat Aceh.
Adapun Taufik, Sekretaris Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh menjadi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh; dan Teuku Nara Setia, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial pada Dinas Sosial Aceh menjadi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh.
Sementara Alkar Arafat, Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh menjadi Kepala Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Aceh; dan Teuku Zaufi sebagai Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Seketariat Daerah Aceh.
Ke enam pejabat yang diusulkan dalam permohonan persetujuan Kemendagri mirip dengan prediksi masyarakat jauh sebelumnya.
media ini pernah memberitakan, seleksi Terbuka JPT Pratama di Lingkungan Pemerintah Aceh Tahun 2024, ditengarai, hanya sebatas untuk menampakan ke publik sebagai pembenaran dalam menempatkan seseorang pada jabatan benar benar memenuhi aspek kualifikasi, punya kemampuan dan integritas, namun dalam kenyataan semua figur sudah disiapkan jauh sebelumnya, seleksi JPT hanya formalitas.
Sebuah sumber di kalangan pemerintah Aceh menilai, seleksi JPT itu tidak lebih sebagai formalitas belaka yang seakan benar-benar obyektif. “Padahal semua calon yang akan duduk di jabatan yang dilelang itu sudah ada orangnya,” ujar sumber ini.
Pejabat senior pemerintah Aceh tersebut menceritakan pengalamannya beberapa kali mengikuti JPT kepada KabarAktual.id dan Penanews.co.id, Senin (8/7/2024). Bapak-bapak ini mengaku pernah lulus untuk beberapa formasi yang disediakan, tapi tak pernah dilantik. “Ternyata kalau tidak ada yang suruh, percuma kita ikut,” timpalnya.
ASN yang identitasnya diketahui Redaksi ini menjelaskan lagi, bahwa pihak yang “meminta” itu macam-macam. Bisa pemegang kekuasaan atau sosok yang berpengaruh atau sosok yang dekat dengan pemegang kekuasan. “Pokoknya kalau ikut begitu-begitu saja atas inisiatif sendiri sudah pasti tidak akan dilantik. Contohnya sudah banyak,” sambungnya.
Terhadap seleksi JPT Pratama yang sedang berlangsung di Pemerintah Aceh, saat ini, dia menduga kejadiannya tidak akan jauh beda. Bahkan, ia berani memprediksi beberapa nama untuk jabatan tertentu sudah disiapkan pihak terkait.
Pejabat ini yakin betul beberapa nama sudah disiapkan untuk menduduki jabatan eselon II di SKPA yang dilelang. Contohnya, untuk Sekretaris DPRA (Sekwan), sumber ini memprediksi, bahwa yang akan lolos adalah ASN berinisial AHP.
Selain Sekwan, ada sejumlah pos lainnya yang juga sudah ada “putra mahkotanya”. Untuk kepala Biro Adpim, diprediksi, seseorang dengan inisial AA akan ditempatkan ke sana. Kemudian, untuk posisi kepala Dinas ESDM adalah DF, Staf Ahli Gubernur RAS, dan kepala BPBA disiapkan TNS.
Dia juga meyakini, berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, prediksinya jarang meleset. “Entah untuk kali ini. Bisa jadi karena sudah terlanjur terbaca, mereka gak berani lagi melanjutkan. Kita lihat saja nanti,” pungkasnya.