SURABAYA — Penanews.co.id — Polisi telah menetapkan seorang Pria sebagai tersangka kasus penganiayaan hingga tewas SRH, bayi 2 tahun 5 bulan. Pelaku bernama Rudi (27) merupakan pasangan kumpul kebo SF, ibu korban.
motif Rudi (27) menganiaya SRH, bayi 2 tahun 5 bulan hingga tewas di Surabaya. Rudi merupakan pasangan kumpul kebo SF, ibu korban, bener Polisi
Melansir detikJatim, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan motif Rudi menganiaya korban karena kesal sebab kerap menangis dan buang air kecil. Karena hal ini, ia harus mengganti popoknya tiap saat
“Saat didalami tersangka ini mengaku kesal karena korban sering buang air, menangis, lalu mengaku jengkel, akhirnya si anak dicekik, kemudian dibenturkan kepalanya ke lantai, kemudian ditidurkan,” kata Hendro, Jumat (16/2/2024).
Menurut Hendro, dalam keterangannya, Rudi mengaku baru pertama kali menganiaya korban. Namun pengakuan Rudi ini tak sesuai dengan keterangan SF, ibu korban sekaligus pasangan kumpul kebo Rudi.
Namun apapun pengakuan Rudi, kini ia telah ditetapkan sebagai tersangka dan segera ditahan. Rudi pun mengaku menyesali perbuatannya hingga menewaskan korban.
Sebelumnya, SRH, bayi berusia 2 tahun 5 bulan di Surabaya meninggal dunia diduga karena mengalami penganiayaan. Kasus itu kemudian diselidiki polisi.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan korban berinisial SRH. Hendro menyebut korban sempat dibawa ke rumah sakit oleh ibunya, SF dan ayah tirinya (belakangan diketahui sebagai pasangan kumpul kebo ibu korban), dilansir detikjatim
Baca juga; Ini Penyebab Kematian Balita Surabaya yang Dianiaya Pasangan Kumpul Kebo Ibunya
Namun saat dalam perjalanan ke rumah sakit, korban dinyatakan meninggal. Korban selama ini diketahui tinggal bersama ayah kandungnya, SA. Namun sesekali juga tinggal bersama ibunya.
“Dugaan meninggal dunia SRH tidak wajar antara dalam perjalanan dari rumah kos Kutisari Utara Gang 5 sampai ke RSI Jemursari Surabaya,” kata Hendro, Rabu (15/2/2024).
Ibu korban, SF yang mengetahui anaknya meninggal kemudian menghubungi ayah kandung korban, SA. Karena melihat ada bekas kekerasan, ayah kandung korban kemudian melaporkan ke polisi.
Baca juga; Bawaslu temukan 2.143 TPS Pemilihnya Nyoblos Lebih dari Sekali
Baca juga; Komandan Batalyon Shati Hamas yang dibunuh oleh IDF disandera di rumah sakit