Prof. Farish A. Noor; Studi Islam Harus Keluar dari Sekat Konvensional

by
Prof. Farish A. Noor, Dosen Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), menyoroti langkah penting dalam memperluas cakrawala studi Islam agar lebih relevan dengan tantangan global

JAKARTA – Penanews.co.id – Transformasi Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) menjadi AICIS+ dinilai sebagai langkah penting dalam memperluas cakrawala studi Islam agar lebih relevan dengan tantangan global. Hal ini disampaikan oleh Prof. Farish A. Noor, Dosen Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) sekaligus ahli sejarah dan politik Islam Asia Tenggara asal Malaysia.

“AICIS+ menandai pergeseran penting dari fokus semata pada studi Islam menuju integrasi antara Islam, sains, dan masyarakat,” ujar Prof. Farish dalam wawancara menjelang pelaksanaan AICIS+ 2025 di Kampus UIII, Depok, 29–31 Oktober mendatang, dikutip laman resmi Kemenag, Senin (27/10/2025).

Menurutnya, selama satu abad terakhir, studi Islam sering kali berada dalam kerangka kolonial dan teologis yang sempit. Kini, saatnya pendekatan keislaman melampaui batas itu dengan menghadirkan Islam sebagai kekuatan intelektual yang mampu menjawab isu-isu global seperti teknologi, keberlanjutan, dan keadilan sosial.

“Sudah saatnya studi Islam tidak hanya membahas masyarakat Muslim, tetapi juga bagaimana Islam berkontribusi pada isu-isu kemanusiaan universal,” tegasnya.

Sebagai institusi tuan rumah, UIII menurut Prof. Farish memiliki posisi strategis dalam mengartikulasikan wajah Islam progresif dan moderat Indonesia di tingkat global.

“UIII dapat memperlihatkan kepada dunia bahwa Islam Indonesia mampu berinteraksi dengan tantangan modernitas, tanpa kehilangan akar nilai kemanusiaan dan spiritualitasnya,” ujarnya.

Ia juga menilai, melalui AICIS+, UIII berpeluang memperkuat diplomasi akademik dan memperluas jejaring intelektual lintas disiplin untuk mengatasi persoalan struktural seperti ekonomi, politik, dan ekologi.

Terkait harapan terhadap hasil konferensi, Prof. Farish menekankan pentingnya keluaran yang bersifat praktis dan aplikatif.

“AICIS harus mampu merumuskan langkah konkret bagi masyarakat dan pemerintah, terutama dalam menghadapi krisis lingkungan dan dampak kecerdasan buatan terhadap tatanan sosial,” jelasnya.

Ia mengingatkan bahwa perubahan teknologi dan struktur ekonomi global akan terjadi cepat dalam satu dekade mendatang. Karena itu, diperlukan kolaborasi antara cendekiawan dari berbagai bidang—ekonomi, hubungan internasional, ekologi, dan studi pembangunan—agar diskursus Islam menjadi komprehensif dan solutif.

“Konferensi seperti AICIS+ penting untuk menghadirkan wacana Islam yang berpihak pada kemanusiaan, lingkungan, dan keadilan sosial,” pungkasnya.

ya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *