Sivitas Akademika USK Aceh Minta Pemerintah Tak Salahgunakan Kekuasaan

by
by
Sejumlah guru besar Univesitas Syiah Kuala deklarasi di Taman Tugu USK di Darussalam, Banda Aceh, Jumat (9/2/2024). (Foto; Agus Setyadi/detikSumut)

BANDA ACEH — Penanews.co.id — Sivitas akademika Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh meminta pemerintah bersikap jujur dan adil serta menjadi fasilitator bagi semua golongan, dan diminta Pemerintah juga tidak menyalahgunakan kekuasaan dengan mengerahkan fasilitas negara untuk kepentingan politik pribadi atau kelompok.

Dilansir detikSumut, Pernyataan itu disampaikan dalam deklarasi yang digelar guru besar USK di Taman Tugu USK di Darussalam, Banda Aceh, Jumat (9/2/2024). Para guru besar itu membacakan tujuh poin pernyataan sikap untuk menyikapi kondisi politik menjelang Pemilu 14 Februari mendatang.

Dalam pernyataan sikap tersebut, sivitas akademika USK meminta Pemilu berlangsung jujur, adil, umum, bebas, rahasia untuk melahirkan pemimpin yang berintegritas dan memiliki legitimasi dari rakyat sebagai pemegang kekuasaan. Selain itu, penyelanggara Pemilu diminta menjunjung tinggi etika dan norma hukum yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

“Kami mengingatkan semua penyelenggara negara dan pemerintahan untuk tidak memanfaatkan institusi dan sumber daya negara dan pemerintahan untuk memenuhi kepentingan politik pribadi dan golongan melalui sikap keberpihakan dalam proses kontestasi suksesi kepemimpinan nasional. penyelengara negara dan pemerintahan harus bersikap inparsial, jujur dan adil serta menjadi fasilitator yang baik dan benar bagi semua kelompok serta golongan,” bunyi poin ketiga pernyataan sikap yang dibacakan Prof Akhyar Hasan.

“Kami mengingatkan semua penyelengara negara dan pemerintahan untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan dengan mengerahkan dan memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan politik praktis, pribadi dan/atau golongan,” lanjutnya.

Guru besar USK juga meminta pemerintah daerah seluruh Indonesia agar menjalankan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dengan baik sesuai ketentuan konstitusi dan peraturan perundang-undangan. Mereka juga meminta masyarakat terlibat langsung dan aktif guna memastikan Pemilu berlangsung jujur, adil, langsung, bebas dan rahasia.

Baca Juga:  Pengurus Gapensi Aceh Resmi Dilantik, Teuku Firmansyah Kembali Jabat Ketua Umum

“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat dan komponen bangsa untuk menciptakan Pemilu yang aman dan damai serta terhindar dari kekacauan,” bunyi poin terakhir.

Seorang guru besar USK Prof Abu Bakar mengatakan, sivitas akademika USK hadir ke Lapangan Tugu untuk menyampaikan ekspresi dan rasa batinnya karena menginginkan negeri ini baik. Mereka juga ingin pemilihan kepemimpinan dilakukan secara jujur dan adil.

“Kita ingin damai semua, kita ingin damai semua, pemilu ini secara damai, dan untuk selanjutnya adalah Aceh menjadi lebih damai lagi,” kata Prof Abu Bakar.

Dalam sebaran undangan pernyataan sikap yang beredar awalnya sempat memuat logo USK. Namun belakangan logo itu dihilangkan. Prof Abu Bakar enggan menjelaskan alasan menghilangkan logo USK di undangan tersebut.

“Tidak ada masalah, tidak ada masalah ya, tidak ada masalah,” jelas Abu Bakar.[]

Baca juga; Libur Panjang, Berkah untuk Sabang, Pelabuhan Ulee Lheue Dipadati Wisatawan

Baca juga; Kim Jong Un Bersumpah Akan Habisi Korsel Jika Diserang”

Baca juga; Bejat! Pria di Surabaya Tak Pernah lagi dilayani Istri, anak tiri di Gauli

Baca juga; Viral Isu Koalisi Anies-Ganjar, Ini Kata PKS & Nasdem

Baca juga; Posisi Hak Suara dalam Pemilu menurut Islam

Baca juga; Konsumsi Garam Berlebihan, bisa Picu Pikun hingga Kanker Lambung

BACA SELENGKAPNYA KLIK DISINI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *