RIYADH KSA — Penanews.co.id — Arab Saudi telah memperingatkan “dampak yang sangat berbahaya” dari serangan Israel di kota Rafah selatan Gaza, sebelumnya ribuan warga Palestina di giring untuk mencari perlindungan dari perang Israel-Hamas di Gaza Utara.
Satu juta lebih warga Palestina tinggal di kamp pengungsian di kota Rafah tersebut, nasib mereka bagaikan dalam perangkap
Dilansir Arabnews, Kementerian luar negeri Kerajaan Arab Saudi dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu mengatakan bahwa “Rafah merupakan tempat perlindungan terakhir bagi ratusan ribu warga sipil yang terpaksa mengungsi akibat agresi brutal Israel.”
Kerajaan mengatakan “mereka menekankan bahwa ini adalah penolakan total dan kecaman keras terhadap pemindahan paksa [warga Palestina] dan memperbarui seruan untuk gencatan senjata segera.
“Pelanggaran yang disengaja terhadap hukum internasional dan kemanusiaan menekankan perlunya Dewan Keamanan PBB untuk segera bertemu guna mencegah Israel menyebabkan bencana kemanusiaan dalam waktu dekat.”
PBB mengatakan sekitar setengah dari 2,4 juta penduduk Gaza kini berlindung di kota tersebut, banyak dari mereka yang tidur di luar tenda dan tempat penampungan sementara, serta meningkatnya kekhawatiran mengenai kekurangan makanan, air dan sanitasi.
Pada hari Jumat, kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengatakan serangan besar-besaran Israel di Rafah “hanya dapat menyebabkan tragedi yang tak ada habisnya.”
Netanyahu telah memerintahkan para pejabat militer untuk menyusun rencana untuk “mengevakuasi” Rafah sekaligus “menghancurkan” pejuang Hamas di kota tersebut.
Para saksi mata melaporkan serangan baru di Rafah pada Sabtu pagi, meningkatkan ketakutan di kalangan warga Palestina akan adanya invasi darat.
Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tindakan militer apa pun akan menimbulkan dampak bencana yang “dapat menyebabkan puluhan ribu orang mati syahid dan terluka jika Rafah… diserbu.[]
Baca juga; 1000 kali sudah Operasi Hizbullah untuk mendukung Palestina
Baca juga; Amnesti Internasional; Rencana Netanyahu di Rafah mengandung ‘risiko genosida yang besar’:
Baca juga; Bocah Wanita di Kutim Dicabuli Ayah, Ibu dan Kakak Kandung serta Paman selama 5 Tahun
Baca juga; Upah Belum Cair, Petugas Sorlip Logistik Pemilu Geruduk KPU Makassar
Baca juga; TNI AL Angkut Logistik Pemilu ke Wilayah Terdepan Terpencil di Maluku