Simpang 7 Ulee Kareeng, Bagaikan Anak Tiri Penguasa Banda.

by
by
Jalan pasar Ule kareng kota Banda Aceh phak luyak..pemerintah kota Banda Aceh mendapat Adi pura. Rakyat mendapat jalan berlobang .(Foto; ist)

BANDA ACEH – Penanews.co.id — Sudah hampir 10 tahun terakhir, simpang 7 Ulee Kareeng kota Banda Aceh, tidak pernah berubah, masih tetap saja simpang siur, kusam, macet, dan tak ada sentuhan apapun dari sang penguasa kota.

Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Dr. Usman Lamreung kepada penanews.co.id Sabtu (18/05) menyebutkan, Ulee Kareeng yang terus dilupakan bak anak tiri yang selalu dikebiri oleh sang penguasa kota dan sang penguasa propinsi.

“Mereka hanya pandai berjanji tapi tak pandai menepati, malah terus menerus dengan memberi alasan tak punya anggaran. Tentu alasan yang sudah pasti tak masuk akal, bila sang penguasa punya komitmen menata Ulee Kareng Banda Aceh.”sebut Usman Lamreung.

Direktur Lembaga Emerate Development Research, Usman Lamreung

Menurut Doktor Ilmu Politik ini, padahal tahun 2022 lalu, sudah ada titik pencerahan dari seorang Pj Walikota Bakri Sidik yang berkomitmen menata Simapang Tujuh Ulee Kareeng dengan mengalokasi anggaran secara bertahap menata Ulee Kareng.

“Komitmen tersebut sesuai sumber yang kami dapat dengan mengalokasikan anggaran tahun 2023, namun sayang sekali komitmen tersebut kandas setelah Bakri Sidik tidak lagi diperpanjang jabatannya, yang mengakibatkan program penataan Simpang Tujuh Ulee Kareng simpang siur. “Akibat dibatalkan oleh Pj Walikota sekarang (Amiruddin-Redaksi), dengan alasan membayar hutang.”kata Usman Lamreung dengan wajahnya yang kesal.

“Memang sangat ironis, pejabat sering sekali mencari jalan pintas dalam menyelesaikan masalah, apalagi masalah berkenaan dengan program kerakyatan sering dikorbankan, padahal simpang 7 Ulee Kareeng adalah sangat urgen untuk dilakukan penataan secara bertahap agar simpang Ulee Kareng tidak lagi menjadi simpang siur seperti saat ini.”imbuhnya lagi.

Menurut Direktur Lembaga Emerate Development Research ini, Pemerintah Propinsi juga janganl menutup mata dengan kondisi jalan Teuku Iskandar, yang sudah banyak berlubang dan banjir saat hujan.”sudah harus juga segera untuk di perbaiki, apalagi kedepan ada hajatan yang besar, dan jangan sampai Aceh malu, Aceh kaya tapi jalannya rusak dan banjir saat hujan.

Baca Juga:  Gelar FKM 2024, SBA Teruskan Komitmen Program CSR yang Berkelanjutan

Masyarakat sudah sangat jenuh dengan kondisi simpang ulee kareng dan jalan Teuku Iskandar, maka pemerintah jangan menutup mata.”pungkas Civitas Akademi salah satu PT terkenal di Aceh ini.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *