2025, PEMA Targetkan Eksport Cangkang Sawit dan Bangun Pabrik Minyak Goreng

by
Manajer Industri dan Perdagangan PT PEMA Sadikin Nugraha | foto Ist

BANDA ACEH – Penanews.co.id — Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Azanuddin Kurnia mengatakan, dalam sebuah forum FGD, luas perkebunan sawit di Aceh mencapai 423 juta ha, sedangkan jumlah produksi CPO, sekitar 50 juta ton/tahun.

Luas lahan sawit dan produksi CPO sejumlah itu belum memberi kontribusi pada Pendapat Asli Daerah (PAD), malah bisa dikatakan tidak ada.

Terkait permasalahan tersebut, Manajer Industri dan Perdagangan PT PEMA Sadikin Nugraha menjelaskan, program hilirisasi sudah mulai dilakukan. “Untuk tahap awal, kita melakukan eksport cangkang yang akan direncanakan pada Februari 2025.”kata Sadikin.

“Jadi saat ini, PT PEMA sedang mempersiapkan rencana ekspor ke Jepang. Awalnya akan dilakukan via Pelabuhan Langsa. Namun karena ada beberapa kendala teknis, maka kegiatan eksport dipindahkan Krueng Geukuh”.

Ia pun menyebutkan, dari pendalaman, total potensi produksi cangkang sawit di Aceh mencapai sebesar 800 ribu ton per tahun. Namun untuk awal kita menargetkan 100ribu ton selama tahun 2025 yang diperkirakan bernilai Rp 1.2 Triliun.

Dari ekspor, pihaknya berkomitmen sebagian pendapatan akan kembali ke daerah, dengan kontribusi mencapai kisaran 7-8 persen.

Sadikin juga menyebutkan, perusahaan yang menjalankan ekspor ini akan dilakukan oleh anak perusahaan PEMA, yakni Global Servis (PGS), yang fokus di bidang jasa dan perdagangan

Pembangunan Industri Minyak Goreng

Dari pemetaan bisnis dan penawaran yang telah dilakukan oleh PT PEMA, “Untuk membangun satu industry pengolahan minyak goreng, diperlukan biaya sekitar Rp 150 Milyar dengan target produksi sekitar 80 ribu ton.

Menurut Sadikin, PT. PEMA telah melakukan kajian mendalam terkait proyek ini, meskipun masih menghadapi tantangan dalam mendapatkan pasokan CPO (Crude Palm Oil). “Kita hanya membutuhkan 5-10 persen dari total produksi CPO, atau sekitar 80 ribu ton per bulan. Dengan itu, pabrik minyak goreng yang kita rancang bisa memproduksi antara 50-100 ribu ton per bulan.”jelas Sadikin.

Baca Juga:  Polresta Banda Aceh Tangkap Lima Pencuri Sepeda Motor

Sebelumnya Dalam FGD yang diadakan oleh Forum Jurnalis Ekonomi Aceh (JEA) yang bertemakan “Menyukat Tantangan dan Peluang Hilirisasi Kelapa Sawit di Aceh, Jumat (11/10/2024), Sekdis Azanuddon Kurnia juga menyebutkan, hal ini pernah ditanyakan saat ia di undang oleh pihak Polda dan Kejaksaan, terkait PAD dari perkebunan sawit.

“Bisa di cek ke kantor Pajak, pasti tidak ditemukan,” tegasnya.Untuk itu, diperlukan regulasi dan dukungan dari pemerintah daerah dalam mensiasati kondisi tersebut,

“Salah satunya adalah dengan membangun industry hilir. Ini kerja berat, namun harus kita lakukan. Dan saya berharap PT PEMA melakukan terobosan ini”.

Senada juga diungkapkan, Wakil Sekjen DPP APKASINDO Aceh, Fadhil Ali. “Dengan adanya isndutri hilir, tentunya petani sawit memiliki harapan yang lebih besar. Tidak terus menerus tergerus dengan fluktuasi harga,” sebut Fadhil Ali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *