JAKARTA — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkap alasan di balik keputusan untuk menghentikan proyek pembangunan tol baru pada era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Subdirektorat Peraturan dan Pengembangan Kebijakan Pembiayaan Infrastruktur DJPPR Kemenkeu, Lalu Taruna Anugerah, menjelaskan bahwa salah satu alasan utama adalah kebutuhan untuk mereformulasikan sistem kerja sama pembangunan tol dengan investor.
Tujuan dari perubahan ini adalah untuk menciptakan persaingan yang lebih adil di antara perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pengelolaan tol.
“Sebetulnya proyek infrastruktur tol mungkin kurang begitu pas. Sebetulnya kita ingin mereformulasikan ulang kerjasama untuk proyek pembangunan tol karena sebetulnya selama ini pemain tol yang dapat proyek itu-itu saja,” ujarnya dalam Talkshow Creative Financing, Jurus Jitu Infrastruktur Menembus Ekonomi 8 Persen di Jakarta, dilansir Kompas.com, Rabu (18/12/2024).
“Kita ingin sebetulnya bahwasnaya proyek di jalan tol kompetisinya menjadi lebih fair, dan tidak itu-itu saja,” sambungnya.
Dengan begitu, Lalu berharap semua investor baik domestik ataupun internasional yang ingin bergabung dalam proyek atau tender pembangunan tol di Tanah Air, bisa terlibat.
Di sisi lain, Lalu juga berharap dengan adanya reformulasi ulang sistem kerjasama pembangunan tol baru, investasi yang masuk ke Indonesia juga lebih banyak dan beragam.
“Kita sudah diskusi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk memperbaiki atau mereformulasi ulang sistem kerjasama proyek tol, sehingga kalau ini sudah diperbaiki semkain banyak dan adil persaingannya,” jelas dia.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meminta pembangunan proyek-proyek infrastruktur baru yang salah satunya adalah tol untuk dihentikan dulu.
Hal itu diungkap oleh Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Pemangku Kepentingan Sony Sulaksono Wibowo saat Media Gathering Nataru 2024/2025 ASTRA Infra Group di Jakarta, Selasa (17/12/2024).
Sony bilang saat ini jumlah tol yang beroperasi di Indonesia mencapai kurang lebih 3.020 kilometer (km). Sementara itu masih ada beberapa proyek tol yang statusnya masih konstruksi, tender, bahkan sedang dilakukan feasibility study (FS).
Namun demikian, Sony menegaskan untuk tol-tol yang sudah konstruksi hingga tengah dilakukan FS akan tetap dilanjutkan.
“Ada kekhawatiran semua tol berhenti, tidak. Kita akan tetap melanjutkan yang sudah berkontrak. Yang benar-benar baru itu yang mungkin akan kita tahan dulu,” jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Kemenkeu Ungkap Alasan Prabowo Minta Setop Pembangunan Proyek Tol Baru “, Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2024/12/18/143028926/kemenkeu-ungkap-alasan-prabowo-minta-setop-pembangunan-proyek-tol-baru.Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6