HUDA akan Gelar Mubeslub untuk Memilih Ketua Pengganti Alm Tu Sop

by
Rapat konsolidasi Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) di Kantor PB HUDA, Desa Bayu-Lamcot, Aceh Besar, mempersiapkan langkah untuk Mubeslub yang akan menentukan kepemimpinan baru,.pada Rabu 25/12/2024), Foto Humas HUDA

ACEH BESAR – Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) menggelar rapat konsolidasi untuk mempersiapkan langkah penting dalam menentukan kepemimpinan baru melalui Musyawarah Besar Luar Biasa (Mubeslub).

Rapat konsolidasi ini diadakan untuk menindaklanjuti wafatnya Ketua Umum PB HUDA, Allahyarham Tgk. Muhammad Yusuf A. Wahab (Tu Sop), pada 7 September 2024.

Rencana pelaksanaan Mubeslub ini disepakati dalam rapat konsolidasi yang diadakan pada Rabu pagi, 25 Desember 2024, di Kantor PB HUDA, Desa Bayu–Lamcot, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar.

Rapat tersebut dihadiri oleh pengurus Bu Tanfidziah PB HUDA di bawah kepemimpinan Plt. Ketua Umum, Abiya Dr. Tgk. H. Anwar Usman, dan Sekretaris Jenderal, Abi H. Hasbi Albayuni.

Selain itu, sejumlah pengurus Tanfidziah lainnya turut hadir, di antaranya Abu Yazid Alyusufi, Waled H. Rasyidin Ahmad, Waled Rusli Daud, Aba Helmi Nisam, dan puluhan pengurus Tanfidziah lainnya.

Dalam pembukaan rapat, Abiya Anwar menekankan pentingnya menjaga kesinambungan organisasi agar misi besar HUDA tetap berjalan sesuai harapan.

“Kita kehilangan sosok pemimpin besar, almarhum Tu Sop, yang telah meletakkan dasar perjuangan HUDA dengan penuh dedikasi. Di pundak kita juga dititipkan amanah oleh para ulama kita yang telah mendahului kita seperti almarhum Abi Panton. Oleh karena itu, diperlukan langkah segera untuk memastikan roda organisasi tetap berjalan dengan baik,” ujar Abiya Anwar.

Rapat konsolidasi yang digelar itu juga membahas mekanisme penunjukan Plt Ketua Umum, yang disesuaikan dengan arahan Majelis Syuriah PB HUDA.

Dalam rapat tersebut, para peserta sepakat bahwa Musyawarah Besar Luar Biasa (Mubeslub) merupakan langkah terbaik untuk memilih Ketua Umum baru yang akan meneruskan kepemimpinan hingga akhir periode 2023-2028.

Mubeslub ini direncanakan akan dilaksanakan dalam waktu dekat dan akan melibatkan seluruh elemen HUDA, baik dari tingkat pusat maupun wilayah. Momentum Mubeslub diharapkan tidak hanya menjadi ajang penting dalam proses regenerasi kepemimpinan, tetapi juga sebagai tonggak baru yang akan memperkuat peran HUDA dalam membimbing masyarakat Aceh.

Selain membahas soal kepemimpinan, rapat ini juga menjadi kesempatan untuk mengevaluasi pelaksanaan musyawarah wilayah (muswil) di beberapa kabupaten/kota di Aceh.

Baca Juga:  KLIK KONTAN, Untuk Memudahkan Konsultasi Pertanahan

Beberapa wilayah seperti Aceh Tengah, Banda Aceh, Langsa, dan Aceh Selatan sudah melaksanakan muswil, namun masih terdapat kendala administratif, seperti ketidaksempurnaan berkas pengajuan Surat Keputusan (SK).

Masalah ini menjadi perhatian serius PB HUDA agar proses pengesahan kepengurusan dapat segera diselesaikan.

Dalam kesempatan rapat tersebut juga menyoroti pelaksanaan musyawarah wilayah (muswil) di sejumlah kabupaten. Beberapa kabupaten, seperti Aceh Jaya, Aceh Singkil, Bireuen, dan Pidie Jaya, belum melaksanakan muswil sesuai instruksi PB HUDA.

Sekretaris Jenderal PB HUDA, Abi Hasbi Albayuni, dalam rapat tersebut meminta agar pengurus wilayah segera mengambil langkah konkret untuk melaksanakan muswil sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Hal ini dianggap penting untuk mempercepat proses konsolidasi organisasi di seluruh wilayah Aceh, lanjut Abi hasbi.

Selain itu, rapat ini juga memutuskan rencana pelantikan beberapa badan otonom di bawah naungan PB HUDA, termasuk Lembaga Pelatihan Kader Dakwah, Lembaga Bantuan Hukum, dan Lembaga Bahtsul Masail. Pelantikan ini diharapkan dapat memperkuat struktur kelembagaan HUDA dalam menjalankan program-programnya, serta lebih berperan aktif di tengah masyarakat Aceh, ungkap Abi Hasbi.

Menutup rapat dengan penuh semangat, Abiya Anwar, didampingi Abi Hasbi Albayuni, berharap agar seluruh pengurus HUDA di berbagai tingkatan dapat terus bersinergi untuk mewujudkan visi besar organisasi.

“Kita harus bekerja bersama, menjaga amanah, dan memastikan HUDA tetap menjadi garda terdepan dalam mengisi pembangunan Aceh berlandaskan syariat Islam,” tegas Abiya Anwar yang merupakan putra dari ulama kharismatik Aceh, Abu Kuta Krueng.[]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *