Arab Saudi Tak Pernah Merayakan Isra Mi’raj, Karena ini

by

JAKARTA — Umat Islam Indonesia merayakan peringatan Isra Miryaj 1446 H pada hari ini, Senin 27 Januari 2025. Muslim Indonesia juga sering merayakan peringatan Isra Mi’raj dengan berbagai kegiatan. Mulai dari acara pengajian, lomba-lomba bertema Isra Miraj, hingga ibadah-ibadah sunnah untuk mengenang peristiwa agung perjalanan suci Rasulullah SAW.

Bagi umat Islam, ini tonggak sejarah paling fundamental, karena momentum tersebut melahirkan kewajiban ibadah shalat. 

Semua umat Islam sangat paham sejarah tersebut. Sebagaimana dikisahkan, bahwa Rasululullah SAW melakukan perjalanan suci dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, lalu dan mi’raj ke Sidratul Muntaha. Dalam perjalanan itu, Rasul menerima perintah shalat yang menjadi kewajiban umat Islam sehari semalam lima waktu.

Baca juga Penyanyi Lawas Emilia Contessa Meninggal Dunia

Di Indonesia, Isra Miraj ditetapkan sebagai salah satu hari libur nasional sebagaimana mengacu pada SKB 3 Menteri yang diteken oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Airlangga Hartarto sebagai Plt. Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas pada 14 Oktober 2024.

Meski demikian, ternyata perayaan ini tidak diterapkan di Arab Saudi. Dilansir The National News, Saudi bahkan tidak menetapkan Isra Miraj sebagai hari libur nasional.

Baca juga Perempuan di Singkil Bertarung Melawan Buaya Sambil Berdoa

Alasan Arab Saudi Tidak Merayakan Isra Miraj
Tidak ada ibadah khusus yang dilakukan pada momen Isra Mi’raj di Arab Saudi. Setidaknya ada beberapa alasan yang membuat Saudi tidak merayakan Isra Mi’raj.

Pertama, pendekatan terhadap tradisi. Walau dikenal sebagai negara Islam, Arab Saudi cenderung mengikuti ajaran yang lebih konservatif dan tidak mengadopsi perayaan-perayaan yang tidak memiliki dasar kuat dalam dalil Al-Qur’an maupun hadits.

Baca Juga:  Malam Nisfu Sya’ban Hari Raya Malaikat? Ini Penjelasan KH Sholeh Darat

Baca juga Warga Baitussalam Aceh Besar Temukan BOM, Diduga Peninggalan masa ini

Kedua, masyarakat Saudi lebih fokus pada ibadah harian. Umumnya, mereka memfokuskan diri pada ibadah harian seperti puasa, salat lima waktu dan lain sebagainya. Ini dilakukan tanpa menambahkan perayaan-perayaan yang dinilai tidak wajib.

Ketiga, kepentingan sosial dan budaya Arab Saudi. Dalam konteks ini, Saudi memiliki tradisi yang berbeda dibanding negara-negara lain. Mereka cenderung menjaga kesederhanaan dalam praktik keagamaan.

Baca juga Warga Miskin di Gandapura Aceh Wajib Ikut Cabut Undian Rebut Rumah Layak Huni

Sumber lain menyebut, hal ini berkaitan dengan Wahhabisme. Menurut Encyclopedia Britannica, gerakan Wahabi dibawa oleh Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhab pada abad ke-18 yang menganjurkan untuk kembali pada ajaran Islam asli dalam Al-Qur’an dan sunnah.

UEA Rayakan Isra Mi’raj
Uni Emirat Arab (UEA) merupakan negara Timur Tengah yang mayoritas penduduknya muslim. UEA kerap disamakan dengan Saudi Arabia, namun keduanya merupakan negara yang berbeda.

Arab Saudi merupakan negara terbesar di Semenanjung Arab dengan ibu kota Riyadh. Sementara itu, UEA memiliki ibu kota di Abu Dhabi dengan wilayah yang lebih kecil.

Sama seperti Saudi, UEA juga tidak menetapkan Isra Miraj sebagai hari libur nasional. Dilansir Khaleej Times, perayaan Isra Mi’raj di UEA pernah masuk dalam daftar hari libur resmi hingga 2018. Namun, sejak 2019, pemerintah memutuskan tidak memasukannya dalam daftar libur.

Meski tidak ada penetapan hari libur perayaan Isra Miraj di UEA, mereka tetap menyemarakkan Isra Mi’raj dengan berbagai amalan, seperti salat Tahajud, pembacaan Al-Qur’an, membagikan cerita tentang Nabi Muhammad SAW kepada para anak-anak, serta berkumpul di masjid untuk khutbah dan kegiatan keagamaan, seperti dikutip dari situs Social Kandura

Baca Juga:  Kepala DSI Saksikan Sejumlah Cabang Lomba MTQ Korpri VII

Dikutip detikhikmah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *