SIMEULUE – Ratusan penumpang KM Malahayati yang hendak berlayar dari Simeulue ke Calang mengalami keterlambatan keberangkatan selama 10 jam akibat banyaknya penumpang menggunakan tiket palsu.
KM Malahayati yang dijadwalkan berangkat pada Sabtu, 9 Januari 2025, pukul 16.00 WIB, baru bisa meninggalkan Pelabuhan Kargo Sinabang pada pukul 23.00 WIB setelah pemeriksaan ketat oleh Syahbandar.
Jumlah penumpang yang membeludak mencapai lebih dari 500 orang, padahal kapasitas maksimal kapal hanya 180 hingga 340 orang. Setelah dilakukan pengecekan, lebih dari 100 penumpang diketahui menggunakan tiket palsu.
Akibat insiden ini bagi ratusan penumpang pengguna tiket palsu terpaksa terlantar di Pelabuhan Kargo Sinabang, Simeulue. Kejadian ini menimbulkan ketidakpastian bagi para penumpang yang telah tiba di pelabuhan.
Menanggapi situasi ini, Penjabat (Pj) Bupati Simeulue, Reza Fahlevi, turun langsung ke lokasi untuk memastikan para penumpang mendapatkan bantuan. Ia menawarkan tempat menginap gratis di Pendopo Bupati bagi penumpang yang berasal dari daerah jauh, seperti Alafan, Simeulue Barat, Salang, Simeulue Cut, dan Simeulue Tengah.
“Bagi Bapak dan Ibu yang berasal dari daerah jauh, silakan menginap di Pendopo Bupati tanpa dipungut biaya. Ini bentuk kepedulian kami agar masyarakat tidak terlantar di pelabuhan,” ujar Reza melalui pengeras suara mobil pemadam kebakaran yang didatangkan ke lokasi.
Langkah cepat pemerintah daerah ini disambut baik oleh masyarakat. Sejumlah penumpang yang gagal berangkat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk beristirahat sebelum mencari alternatif perjalanan lain ke daratan Aceh.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih waspada dalam membeli tiket kapal dan selalu memastikan tiket yang dibeli berasal dari sumber resmi. Pemerintah juga diharapkan dapat meningkatkan pengawasan terhadap peredaran tiket palsu untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.[]
Sumber Beritamerdeka.net
