PADANGSIDIMPUAN – Dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan (UMTS) Sumatera Utara diduga terlibat dalam kasus penipuan dan penggelapan uang kuliah tunggal (UKT) senilai Rp1,2 miliar.

“Kedua mahasiswa tersebut berinisial NML dan MA. Keduanya diduga menggelapkan UKT sebesar Rp1,2 miliar,” ujar Kapolres Padangsidimpuan AKBP Wira Prayatna, Minggu (23/2).
AKBP Wira mengungkapkan bahwa keduanya telah menipu 273 mahasiswa yang telah menyetorkan uang kepada NML melalui MA.

“Pengakuan tersangka hasil dari kejahatan digunakannya untuk judi online, liburan dan beli kendaraan,” jelas AKBP Wira.
Modus operandi yang digunakan oleh NML dan MA adalah dengan menawarkan pembayaran UKT tanpa biaya administrasi melalui bank.


NML mengaku sebagai karyawan bank dan memerintahkan MA untuk mencari mahasiswa yang ingin membayar UKT dan keperluan kampus lainnya melalui dirinya.
“Kemudian NML memerintahkan MA untuk mencari mahasiswa yang ingin membayar UKT dan keperluan kampus lainnya melalui dirinya,” ujarnya

Kasus ini terungkap setelah seorang pegawai UMTS, Eny Mayasari (33), melaporkan kejadian tersebut ke Polres Padangsidimpuan.
“Awalnya pihak keuangan UMTS menghubungi pihak bank terkait rekening koran 14 Februari 2025 yang masuk ke kampus sebanyak 6 kali transaksi. Sementara, slip penyetoran yang masuk ke keuangan UMTS ada 28 transaksi,” urainya.
Setelah dicek ternyata slip penyetoran yang diberikan mahasiswa ke bagian keuangan berbeda dengan slip penyetoran bank. Kemudian, bagian keuangan UMTS memanggil mahasiswa yang ada namanya di slip penyetoran.
“Para mahasiswa ini mengaku uang kuliah telah disetorkan ke salah seorang rekan mereka yang tak lain ΜΑ,” paparnya.
Selisih uang yang diterima UMTS TA 2023-2024 sebanyak Rp1,2 miliar. Dan slip penyetoran sebanyak 59 lembar yang diserahkan mahasiswa ke bagian keuangan di mana uang yang belum disetor sebesar Rp86,5 TA 2024-2025.
“Kasus itu langsung dilaporkan ke Polres Padangsidimpuan guna proses hukum lebih lanjut,” pungkasnya.
Atas laporan ini, tim Resmob Polres Padangsidimpuan melakukan penyelidikan dan meringkus NML dan MA. Dari hasil penyidikan NML dan MA saling kenal serta merupakan mahasiswa UMTS.
“Barang bukti yang diamankan yaitu, satu unit sepeda motor Vespa sprint diduga hasil kejahatan NML. Lalu, 32 helai pakaian pria, Handphone. Kemudian, satu block faktur pembayaran salah satu bank yang dibuat NML untuk meyakinkan mahasiswa bahwa uang yang mereka berikan sudah dibayarkan,” sebutnya
AKBP Wira menyampaikan kedua tersangka dijerat dengan Pasal 378 dan Pasal 372 KUHPidana dengan ancaman 4 tahun pidana penjara.
“Kami mengimbau ke mahasiswa, jika ada yang merasa terdampak atas kasus ini, silahkan melapor ke Polres Padangsidimpuan untuk memberikan informasi ataupun bukti,” paparnya.
Sumber CNN Indonesia

