Perusahaan Migas Kuwait KUFPEC akan Berinvestasi di Aceh Senilai Rp 155 Triliun

by

BANDA ACEH — Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Nasri Jalal, mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Kuwait, Lena Maryana, serta perwakilan perusahaan minyak dan gas Kuwait, KUFPEC, di Jakarta pada Sabtu, 18 Januari 2025.

Nasri menyatakan bahwa kolaborasi dengan perusahaan migas global sangat penting untuk mengembangkan sektor energi di Aceh.

Dalam pertemuan tersebut, Nasri memaparkan potensi besar sektor migas di Aceh dan mengajak KUFPEC untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di provinsi paling barat nusantara ini.

Ia menekankan bahwa Aceh memiliki banyak peluang yang bisa dimanfaatkan dalam pengembangan migas, dan berharap perusahaan-perusahaan internasional seperti KUFPEC dapat melihatnya sebagai langkah strategis untuk berinvestasi di wilayah tersebut.

“Aceh memiliki potensi yang sangat besar di sektor migas, dan kami sangat berharap perusahaan-perusahaan internasional seperti KUFPEC dapat melihat peluang ini sebagai langkah strategis untuk berinvestasi di sini,” ujar Nasri.

Country Manager KUFPEC, Sara Al-Baker, tertarik dengan ajakan untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di Aceh. “KUFPEC menganggap Indonesia, termasuk Aceh, sebagai kawasan inti untuk pertumbuhan dan kami tengah aktif memperluas kehadiran kami di wilayah ini. Kami dengan hati-hati mengevaluasi setiap peluang investasi dan tetap berkomitmen untuk berkontribusi pada pengembangan sektor energi Indonesia,” katanya.

KUFPEC Rencanakan Investasi USD 10 Miliar di Sektor Migas Aceh

Sara mengatakan KUFPEC, berencana melakukan investasi sebesar USD 10 miliar atau setara Rp 155 triliun di sektor migas Aceh. Investasi ini akan difokuskan pada eksplorasi dan pengembangan sumber daya alam di bidang minyak dan gas.

Dalam kesempatan tersebut, Nasri mengajak KUFPEC untuk melakukan kunjungan langsung ke Aceh guna menilai lebih dalam potensi investasi yang ada.

Baca Juga:  Scenario PPN Naik 12 % Untuk "Mensubsidi" Pengusaha

Nasri menambahkan, BPMA akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Aceh untuk memfasilitasi rencana investasi ini. Ia berharap kerja sama ini dapat memberi dampak positif bagi perekonomian Aceh dan Indonesia secara keseluruhan.

Duta Besar Lena Maryana mengapresiasi pertemuan tersebut dan menyatakan bahwa langkah ini sangat positif untuk meningkatkan investasi Indonesia, khususnya di sektor energi.

“Ini adalah langkah yang sangat baik untuk mempererat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Kuwait, dan kami berharap dapat membuka lebih banyak peluang untuk investasi di sektor energi,” ujar Lena.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *